Aturan Mulai Longgar, Pendaftar Umroh di Blitar Naik

Aturan Mulai Longgar, Pendaftar Umroh di Blitar Naik

Erliana Riady - detikJatim
Senin, 14 Mar 2022 12:25 WIB
pendaftar umrah blitar
Pendaftar umroh di Blitar (Foto: Erliana Riady/detikJatim)
Blitar -

Pendaftaran umroh kembali meningkat seiiring pelonggaran kebijakan pembatasan COVID-19. Seperti yang terjadi di Blitar, sebagian warga di sana berbondong-bondong mendaftar umroh sekaligus plesir ke Turki.

Kondisi itu nampak di Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas II Non TPI Blitar. Pihaknya mengakui ada peningkatan pemohon paspor sejak awal bulan ini. Tercatat 388 pemohon paspor dari tanggal 1 sampai 9 Maret 2022.

"Lonjakan pemohon paspor sampai 100 persen. Kalau awal pandemi, sehari rata-rata hanya 25 pemohon. Tapi sejak awal Maret ini naik jadi 47 pemohon tiap hari," kata Kasi Dokumen dan Izin Tinggal Kanim Blitar, Abdillah Syafiuddin kepada detikJatim, Senin (14/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Abdillah, kenaikan permohonan paspor sudah terjadi mulai Januari 2022. Namun kembali turun di bulan Februari karena kasus aktif COVID-19 merebak. Lalu naik lagi sejak Maret ini.

"Pemohon paspor didominasi masyarakat yang mau wisata ke Turki. Jadi hendak umroh, sekalian wisata ke sejumlah negara yang sudah membuka wisatawan tanpa karantina," ungkap Abdillah.

ADVERTISEMENT

Pemilik biro travel umrah di Blitar mengakui adanya kenaikan animo umrah bulan ini. Sebab, aturan pembatasan di negara tujuan sudah kembali longgar. Sebagian calon jamaah bahkan berniat berangkat umrah di bulan Ramadhan.

"Meski biayanya naik, animo umroh tetap tinggi karena rata-rata mereka sempat menunda umroh selama 2 tahun kemarin. Begitu aturan longgar, banyak yang mau berangkat Ramadhan tahun ini," papar salah satu pemilik travel umrah, Indrajaya.

Hal serupa disampaikan pemilik travel umrah, Eny. Menurut dia, pendaftar umroh di bulan suci meningkat drastis. Bahkan, sebagian masyarakat sudah tidak bisa mendaftar karena kuota yang penuh.

"Kuota umroh bulan Ramadhan sudah penuh. Sebagian besar pendaftar adalah jemaah yang menunda keberangkatan sejak awal pandemi COVID-19," pungkas Eny.




(hse/fat)


Hide Ads