Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur mengeluarkan nota keberatan atas kabar mundurnya Miftachul Akhyar dari jabatan Ketua Umum MUI Pusat. Nota Keberatan dengan nomor A-13/DP-P/III/2022 tersebut ditandatangani langsung Ketua MUI Jatim KH Hasan Mutawakkil 'Alallah.
Nota keberatan itu ditujukan kepada Ketua Umum Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia di Jakarta. Nota keberatan itu berisi sikap MUI Jatim yang keberatan dan tidak setuju atas mundurnya KH Miftachul Akhyar sebagai Ketum MUI.
Saat dikonfirmasi, Kiai Mutawakkil membenarkan nota keberatan dari MUI Jatim tersebut. Menurut Kiai Mutawakkil, sosok KH Miftachul Akhyar sangat dibutuhkan MUI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Betul itu surat resmi dari MUI Jatim. Kami keberatan Kiai Miftah mundur dari Ketum MUI. Saya kenal beliau sangat lama, dan sosok, figur beliau sangat dibutuhkan untuk MUI," kata Kiai Mutawakkil kepada detikjatim, Minggu (13/3/2022).
![]() |
Berikut isi lengkap nota keberatan MUI Jatim atas kabar mundurnya KH Miftachul Akhyar:
"Assalamu'alaikum Wr. Wb. Salam hormat dan salam silaturrahim kami haturkan, teriring do'a semoga Allah Swt senantiasa mencurahkan rahmat dan taufiq-Nya kepada kita, amiin. Menyikapi informasi pernyataan pengunduran diri KH. Miftachul Akhyar sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia seperti yang diberitakan secara luas oleh berbagai media, bersama ini Dewan Pimpinan MUI Provinsi Jawa Timur menyampaikan nota keberatan dan ketidaksetujuan atas pernyataan pengunduran diri tersebut dengan mempertimbangkan:
1. Surat Dewan Pimpinan MUI Provinsi Jawa Timur kepada Dewan Pimpinan MUI Nomor: 162/MUI/JTM/XII/2021 tertanggal 29 Desember 2021 tentang Permohonan kepada Ketua Umum MUI agar tidak mundur dari jabatannya.
2. Aspirasi di lapangan yang menunjukkan keberatan atas pernyataan pengunduran diri KH. Miftachul Akhyar sebagai Ketua Umum MUI.
3. Kepentingan kemaslahatan yang lebih besar bagi agama, bangsa dan negara.
4. Bahwa MUI masih memerlukan sosok KH. Miftachul Akhyar untuk jabatan Ketua Umum yang mumpuni yang mampu merekatkan dan memperkuat persatuan serta kesatuan umat
dan bangsa.
Demikian nota keberatan ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami haturkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb,".
(fat/fat)