.webp)
Jembatan Simo-Glendeng penghubung Bojonegoro dengan Tuban mulai kemarin terpasang portal permanen dari besi. Portal besi itu ketinggiannya cukup rendah, yakni 210 cm dan hanya terpasang di sisi jalur utara jembatan. Informasinya yang memasang portal itu Pemkab Tuban.
Sedangkan di sisi selatan atau di wilayah Bojonegoro, kondisinya masih seperti sebelumnya. Namun, di tengah mulut jembatan itu sudah terpasang portal berbahan beton deker berisi imbauan tentang keberadaan portal 210 cm itu.
Mengenai adanya portal permanen dengan ketinggian hanya 210 cm di sisi Tuban itu membuat para sopir truk yang melintas kaget. Karena dengan adanya portal itu dump truk yang mereka kendarai dari Bojonegoro tidak bisa melintas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kaget mas, dari arah Bojonegoro tidak ada portal pendek seperti di utara ini. Aku wis kadung mlebu nggak iso puter balik. Akhire mandek nang duwur jembatan terus mundur alon alon. Soale jembatane yo dowo, wedi ditubruk teka mburi (aku sudah telanjur masuk enggak bisa putar balik. Akhirnya berhenti di atas jembatan lalu mundur pelan-pelan. Karena jembatannya panjang, takut ditabrak dari belakang)," kata salah satu sopir dump truk Agus yang terjebak di atas jembatan Glendeng, Minggu (13/3/2022).
Pantauan detikJatim selama beberapa waktu di lokasi jembatan Glendeng, tidak sedikit truk yang terpaksa jalan mundur karena tidak bisa melintas ke arah Tuban.
Kepala Dinas PUPR Tuban belum bisa dikonfirmasi mengenai portal di jembatan itu. Ponselnya aktif tapi tidak mengangkat telepon. Sedangkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan Bambang Irawan membenarkan pemasangan portal permanen di dekat pertigaan jalan itu.
"Sudah dipasang, kan, mas? Pasangnya di pertigaan mas. Yang selatan jembatan coba kami koordinasikan dengan teman-teman Bojonegoro, mas," kata Bambang melalui pesan tertulis WhatsApp.
(dpe/iwd)
