Tambahan kasus COVID-19 di Indonesia perlahan mulai turun dibanding saat puncaknya pertengahan Februari 2022 lalu. Pada Jumat (11/3), tambahan COVID-19 di Indonesia sebanyal 16.110.
Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga Dr Windhu Purnomo memprediksi, jika tren penambahan kasus terus turun hingga grafiknya rendah selama minimal 3 bulan, maka Indonesia bisa memasuki masa transisi menjadi endemi pada pertengahan tahun ini.
"Rasanya kita bisa mencapai itu (endemi). Bisalah sebelum pertengahan tahun 2022. Saat ini belum, sekarang masih kalau pemerintah mau transisi gak papa, tapi masih belum endemi ya," kata Windhu kepada wartawan di Surabaya, Sabtu (12/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Windhu menegaskan saat ini Indonesia belum memasuki endemi. Karena, kasus COVID-19 di Indonesia belum sepenuhnya melandai. Apalagi kasus COVID-19 masih naik turun.
"Gini kita belum endemi toh, karena kasusnya masih 40 persen dari puncak. Artinya memang sudah rendah ya, endemi itu kan situasi epidemiologi ketika kasusnya sudah flat. Flat rendah ya, bukan flat tinggi ya, flat yang rendah dan ukurannya dia sudah tidak membebani sistem layanan kesehatan serta sudah berlangsung cukup panjang, itu prinsipnya," terangnya.
Windhu mengungkapkan, jika sebuah daerah dianggap endemi, maka harus masuk level 1 selama minimal 3 bulan berturut-turut. Selain itu, kasus COVID-19 harus benar-benar landai, tidak naik turun.
"Dan indikatornya tinggal dilihat, kita punya instrumen, asesmen situasi yang Kemenkes rilis, yang jumlahnya ada 8 indikator itu. Jadi kalau daerah itu sudah level 1 sudah cukup panjang daerah itu minimun 3 bulan berturut-turut, itu endemi. Ukurannya harus seberapa lama, gak boleh naik turun harus flat rendah," paparnya.
Windhu juga menegaskan protokol kesehatan tetap ditegakkan selama masa transisi hingga menjadi endemi. Jangan sampai, Indonesia terburu-buru mengendorkan aturan boleh melepas masker.
"Intinya ini, tetap prokes, masker ini tetap digalakkan. Yang penting masker jangan terburu-terburu seperti UK, USA, Singapura yang sudah buka masker. Yang penting konservatif dulu," tandasnya.
(iwd/iwd)