"Kami sudah rapat gabungan lintas sektoral, ada saya, ada ITS, Dinas Pariwisata, Dinas LH, ada BPN, ada Perhutani, ada bappeda, BPPKAD, saya rapatkan bersama Kemarin membuat grup semacam gugus gitu untuk percepatan," tutur Giri kepada detikJatim, Jumat (11/3/2022).
Giri menambahkan, pembuatan gugus tugas ini untuk mempercepat pembangunan Monumen Reog di Desa/Kecamatan Sampung. Tujuannya, agar ada timeline sekaligus laporan progress dari pekerjaan tiap tim.
"Karena biar masing-masing sektoral tidak merasa terpisah, biarpun itu institusi kayak di BPN, Perhutani ada titik singgung, berusaha memiliki karena bersama-sama dikasih target waktu oleh saya, untuk timeline, siapa mengerjakan apa, tanggungjawabnya apa, detail dan tertulis," terang Giri.
Saat ini, lanjut Giri, pihaknya masih fokus pada kepemilikan lahan. Lahan bekas galian tambang yang saat ini dimiliki Perusahaan Daerah (PD) Sari Gunung akan diubah menjadi milik Pemkab Ponorogo.
"Kita urusi lahan bersama BPN dan Sekda, sembari paralel, Dinas Lingkungan Hidup (LH) mengkaji Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL UPL) dan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal)," imbuh Giri.
Rencananya, pembangunan monumen Reog ini dilakukan secara multiyears. Tahun ini ada anggaran Rp 30 miliar untuk pembangunan Monumen Reog dari APBD Provinsi Jatim.
"Tahun ini Rp 30 M, dibantu Bu Gubernur (Khofifah) Rp 36 M, Rp 6 M untuk Ngebel, Rp 30 M itu untuk Sampung," tandas Giri.
(hil/fat)