Polisi pun melakukan sejumlah pengaturan lalu lintas agar aksi ini tak membuat lalu lintas macet. Para pendemo hingga truknya akan diarahkan lewat Frontage Road Ahmad Yani Surabaya.
"Sedapat mungkin tidak mengganggu arus lalu lintas, kita masukan ke frontage semua (Massa aksi)," kata Wakapolrestabes Surabaya AKBP Hartoyo di Surabaya, Jumat (11/3/2022).
Sedangkan untuk kendaraan pribadi baik roda empat dan roda dua masih bisa melintasi jalur Ahmad Yani selama ada aksi sopir truk di frontage. Pengendara akan dialihkan di jalur cepat.
"Iya di lajur cepat. Selama tidak belum ada pemberitahuan dari pihak kepolisian ada rekayasa lalu lintas, untuk masyarakat tidak apa-apa melintas di Bundaran Waru-CITO. Bila ada pengalihan arus nanti akan diinformasikan," tambah Hartoyo.
Sementara Penanggung Jawab GSJT, Supriyono menyebut sebanyak 200 unit truk besar akan memusatkan aksi di Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan. Selain itu, sebagian truk yang berjumlah ribuan akan terkonsentrasi di enam titik krusial di Surabaya.
Titik tersebut yakni Pelabuhan Tanjung Perak, pintu masuk Bandara Internasional Juanda, Exit Tol Waru, Exit Tol Dupak, Exit Tol Margomulyo, serta Exit Tol Romokalisari.
"Beberapa teman dari daerah menetapkan, mereka tidak akan masuk ke Kota Surabaya tapi akan konsentrasi di titik yang sudah menjadi kesepakatan itu. Ada enam titik yang sudah saya sebutkan tadi," ujarnya.
"Jadi 2.000 unit truk yang dibawa oleh sekitar 3.000 sopir truk GSJT itu nantinya akan terbagi dalam beberapa titik aksi. Kami akan berkumpul di enam titik itu, sesuai yang sudah kami sosialisasikan sejak Senin kemarin," tambahnya.
(hil/fat)