Kebakaran terjadi di pabrik sepatu CV Sweet Seventeen Jalan Kundi, Desa Wadungasri, Waru, Sidoarjo, Para karyawan panik dan berhamburan keluar menyelamatkan diri. Kebakaran baru padam setelah 6 jam petugas PMK bejibaku melakukan penyemprotan.
Hal itu diungkapkan salah seorang karyawan pabrik, Ronawati (53). Dia mengaku saat terjadi kebakaran semua karyawan langsung keluar. Apalagi api tiba-tiba membesar.
"Waktu kebakaran itu ada ratusan karyawan yang bekerja baik di lantai dua maupun di lantai satu. Pas membesar, semua panik keluar pabrik, semua mencari pintu keluar," kata Wati kepada detikJatim di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara karyawan lainnya, Tri Wahyu (41) menceritakan dirinya melihat semua teman-temannya panik dan berdesak-desakan keluar pabrik.
"Apinya cepat membesar. Orang-orang panik semua menyelamatkan diri sendiri-sendiri," ujarnya
Namun dirinya tidak mengetahui apakah ada karyawan yang terjebak di dalam pabrik. Dia mengakui berupaya menyelamatkan dirinya sendiri dalam situasi kepanikan seperti itu.
"Situasinya panik, semua memikirkan diri sendiri untuk selamat. Pokoknya cari selamat," tandasnya.
Namun setelah dilakukan pemadaman selama 6 jam, bangunan pabrik itu sudah ambruk total. Akses bangunan berlantai 2 itu sempit di antara pemukiman padat penduduk itu sudah ambruk. Struktur bangunan pabrik yang memproduksi sejumlah sepatu merek lokal itu sudah tidak berbentuk. Terpantau hanya sejumlah rangka baja.
Kabid PMK Pemkab Sidoarjo Nawari mengatakan ada dua kendala yang dialami PMK dalam melakukan pemadaman pabrik sepatu CV Sweet Seventeen itu.
"Pertama karena lokasinya yang berada di jalan yang sempit dan sulit dijangkau kendaraan PMK, kedua lokasi sungai yang cukup jauh sehingga suplai air terkendala," ujarnya kepada detikJatim.
Pukul 21.50 WIB, api pokok pabrik sepatu itu berhasil dipadamkan. Belum diketahui ada tidaknya korban jiwa akibat kebakaran pabrik sepatu Sidoarjo itu. Proses pemadaman itu juga terkendala materiel karet bahan sol sepatu yang mudah terbakar. Selain itu, ada sejumlah drum tiner di lantai 1 yang diduga sebagai asal mula api menyala.
"Selain itu, konstruksi bangunan sudah roboh sampai ke lantai dasar, sehingga bahan baku sol dari karet itu tertutup materiel logam. Tapi tim kami sudah bisa mengatasinya," ujarnya.
(fat/fat)