Peziarah makam Wage Rudolf (WR) Soepratman di Jalan Kenjeran Rangkah, Surabaya mengeluhkan bau sampah. Ini karena kompleks makam berdekatan dengan tempat pembuangan sampah (TPS) Rangkah.
Salah satu peziarah, Udin mengaku setiap hari Hari Musik Nasional ia selalu menyempatkan berziarah ke makam pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya ini.
Ini karena Hari Musik Nasional diambil dari hari lahirnya WR Soepratman pada tanggal 9 Maret. WR Soepratman sendiri meninggal pada tanggal 17 Agustus 1938.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Ini dari tahun ke tahun setiap 9 Maret, setiap Hari Musik Nasional dan bertepatan hari kelahiran WR Soepratman. WR Soepratman juga sosok wartawan, dan penulis buku. Tadi ada juga dari UPT Taman Budaya Jatim, Pak Widodo," kata Udin kepada detikJatim, Selasa (9/3/2022).
Meski demikian, Udin juga menyampaikan keresahannya. Pasalnya, jarak lokasi makam Pahlawan Nasional ini berdekatan dengan TPS Rangkah. Jaraknya sekitar 10 meter di sebelah kiri atau di samping makam, bahkan baunya tercium cukup menyengat.
Untuk itu, Udin menyebut makam Pahlawan Nasional ini jarang diziarahi masyarakat. Padahal kompleks areal makamnya cukup megah. Menurutnya selain Hari Musik, makam juga sangat ramai saat Hari Pahlawan 10 November.
"Jarang diziarahi, karena dekat dengan TPS, bau sampahnya. Buat apa dibesarkan kalau di sampingnya dikasih sampah. Makam ini ada 4 pintu, seharusnya banyak peziarah. Biasanya yang berziarah pada tanggal 9 Maret, 17 Agustus, dan 10 November dari komunitas rutin. Harapan kita disini ada perubahan," pungkas Udin.
(abq/iwd)