Warga Kecamatan Jabon akan mengisi 60 persen kebutuhan tenaga kerja di Kawasan Industri Sidoarjo (KIS) yang sudah mulai beroperasi tahun ini. Kesepakatan tersebut ditandai dengan MoU antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo dengan PT. KIS selaku pengelola kawasan.
MoU Tentang Penyiapan Tenaga Kerja di Kawasan Industri Sidoarjo ditandatangani langsung oleh Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor (Gus Muhdlor), Kepala Dinas Tenaga Kerja Sidoarjo Fenny Apridawati, dan Direktur PT. KIS Eska Kanasut yang juga disaksikan tokoh masyarakat dan warga Jabon, Senin (7/3/2022) di Kantor Kecamatan Jabon.
Melalui kesepakatan tersebut maka pemerintah daerah akan menyiapkan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan industri. Diperkirakan tahun ini kebutuhannya mencapai 500 tenaga kerja. Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor atau Gus Muhdlor meminta kepada warga Jabon agar tidak menyia-nyiakan peluang kerja sama ini. Warga yang ingin mendapatkan pekerjaan diminta meningkatkan kompetensi dan mengasah keterampilan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Langkah ini upaya Pemkab agar warga sekitar tidak hanya menjadi penonton tapi juga terlibat aktif dalam aktivitas ekonomi di kawasan industri Jabon tersebut," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (8/3/2022).
Gus Muhdlor melanjutkan bahwa Pemkab Sidoarjo juga menyiapkan balai latihan kerja khusus yang dibangun di KIS Jabon. Sehingga nantinya pekerja telah melalui proses pelatihan kompetensi dan keterampilan.
"Maka dari itu tenaga kerja yang telah diberi kesempatan tersebut agar selalu meningkatkan kualitas kerja mereka," jelasnya.
Ia juga mengingatkan kepada warga Jabon bila nantinya sudah bekerja diterima di KIS diminta untuk menjaga nama baik Pemerintah Daerah Sidoarjo.
"Yang terpenting dua sisi jalan, warga sini tidak hanya jadi penonton tapi juga jadi pemain. Kemudian jadilah tuan rumah yang baik, tidak boleh seenaknya sendiri dalam bekerja," tutur Gus Muhdlor.
Sementara Direktur PT. KIS Eska Kanasut menambahkan investor di kawasan industri Jabon terus bertambah. Ia mencontohkan, awal tahun ini sudah ada pabrik galvalum yang butuh 500 tenaga kerja. Eska memperkirakan jika telah beroperasi, perusahaan galvalum tersebut akan menyerap 2.000 tenaga kerja baru.
"Minimal 1.200 orang akan diambilkan dari warga Kecamatan Jabon. Kita prioritaskan lebih dulu. Sisanya, warga di luar Jabon dan masih warga Sidoarjo," tutur Eska.
Ia berharap para tenaga kerja yang masuk nanti merupakan pekerja yang terampil atau siap kerja.
"Secara bertahap perusahaan yang menempati kawasan industri Jabon tahun ini sudah mulai beroperasi, sekitar pertengahan tahun sudah trial atau tahap uji coba produksi," terang Eska.
Adapun Kepala Dinas Tenaga Kerja Sidoarjo Fenny Apridawati menguraikan hasil pendataan dan analisis data bersama 72 relawan dan tim pusat kajian Sustainable Development Goals (SDGs) ITS.
"Petugas berhasil mendata di 14 desa Kecamatan Jabon sebanyak 3.404 atau 31,68 persen merupakan pengangguran terbuka," katanya.
Data tersebut dikumpulkan dalam waktu lima hari berdasarkan nama dan alamat. Dari 4.385 kepala keluarga dari total 18.849 KK di Kecamatan Jabon.
"Dengan tingginya tingkat pengangguran terbuka ini. Pemkab berupaya agar masyarakat Jabon bisa terserap, bekerja di KIS Jabon," pungkasya.
(prf/ega)