Organisasi Filmuda SMK Muhammadiyah 2 Surabaya menggelar Festival Film Pelajar Muhammadiyah. Para siswa SMP, SMA dan SMK di seluruh Indonesia bisa mengikuti ajang ini. Jika ingin bergabung, pendaftaran peserta akan dibuka mulai besok hingga 30 Juni 2022.
Ketua pelaksana acara, Adek Dharma Santoso mengatakan, festival film ini digelar sebagai bentuk syiar agama melalui perkembangan digital di era konvergensi media. Terutama sinematografi yang kini digemari kaum milenial.
"Kita lihat perkembangan konvergensi media sangatlah pesat, kita menangkap peluang syiar agama perlu dikembangkan, seperti lewat sebuah karya film akan lebih menarik untuk kita kader Muhammadiyah melakukan dakwah kebaikan," kata Adek sapaan akrabnya, Minggu (6/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk tema yang diambil pun tak dibatasi. Menurut Adek, kebebasan berekspresi setiap daerah berbeda, terutama para pelajar yang memiliki tema lebih beragam.
"Kita panitia tidak membatasi tema, supaya mereka bisa mengeksplore ide-ide mereka, asal semua berkaitan dengan hal positif, dan layak untuk dilombakan," tambah Adek.
Selain itu, terkait aspek teknis penjurian yakni dilihat dari kekuatan cerita, sudut angle kamera dan pesan yang disampaikan.
Dalam festival ini akan diambil juara 1, 2, 3, sutradara terbaik, penulis skenario terbaik, kameramen terbaik, penata suara terbaik, art director terbaik, editor terbaik dan pemeran utama terbaik.
"Nah untuk juri utama sendiri adalah Novin Wibowo, beliau salah satu peraih juara 3 Acffest KPK 2021. Beliau juga praktisi Film dan Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang," lanjut dia.
Adek menjelaskan, festival film ini merupakan hasil kolaborasi antara siswa dan alumni Filmuda SMK Muhammadiyah 2 Surabaya. Sehingga, mereka yang aktif di bangku sekolah akan banyak belajar pengalaman dari alumni.
"Kolaborasi ini sengaja kami lakukan supaya banyak pengalaman yang bisa diambil dari alumni terbaik Filmuda Surabaya untuk para siswa yang masih aktif di kelas, seperti kelas 10 dan 11," imbuh Adek.
Adek berharap acara ini bisa menjadi ajang bagi pelajar untuk berekspresi. Terutama di era konvergensi media. Serta mampu mengembangkan bakat sinematografi mereka untuk bersaing dengan sineas film dari seluruh Indonesia.
(hil/sun)