Kecelakaan maut truk dan bus rombongan peziarah di Tol Dupak-Waru Km 4.100 menewaskan tiga orang dan 6 penumpang bus terluka. Dugaan sementara kecelakaan itu terjadi karena berawal dari seorang penumpang bus merebut kemudi.
Kasat PJR Dwi Sumrahadi Rakhmanto mengatakan peristiwa kecelakaan itu terjadi pukul 11.30 WIB, Sabtu (5/2/2022). Salah satu penumpang bus rombongan ziarah bernama Burniat (51) tiba-tiba merebut kemudi sopir. Akibatnya, sopir bus kehilangan kendali.
"Jadi bus ini menabrak pembatas jalan tol saat kemudi sopir direbut penumpang. Saat itu bus oleng ke kanan dan akhirnya menabrak truk muat biji plastik yang melintas dari arah berlawanan," tambahnya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bus pariwisata nopol D 7610 AT yang menabrak truk colt-diesel W 9948 NZ itu mengangkut rombongan peziarah asal Palembang. Rombongan baru berziarah ke makam Sunan Ampel menuju Jombang.
"Jadi ada satu penumpang bus rombongan ziarah bernama Burniat (51) merebut kemudi sopir. Sopir bus kehilangan kendali," kata Dwi.
Dia mengaku, akibat peristiwa ini bus yang tidak terkendali itu menabrak guard rail atau pembatas jalan tol. Setelah itu, menabrak truk yang sedang melaju dari arah sebaliknya.
"Jadi bus ini menabrak pembatas jalan tol saat kemudi sopir direbut penumpang. Saat itu bus oleng ke kanan dan akhirnya menabrak truk muat bijih plastik yang melintas dari arah berlawanan," ujar Dwi.
Penumpang bus langsung berhamburan keluar melalui jendela karena pintu tak bisa dibuka. Sementara sopir dan kenek truk tewas terjepit. Bangkai dua kendaraan baru bisa dievakuasi 2 jam dengan menurunkan derek.
Sementara korban luka berat dan ringan dibawa ke RS PHC Surabaya. 6 Penumpang dinyatakan mendapat perawatan rawat inap dan lainnya diperbolehkan pulang.
Salah satu saksi penumpang selamat, Ahmad Rivai mengaku sebelum ada insiden mengerikan itu, perebut kemudi bus, Burniat tidak menunjukkan sikap yang mencurigakan.
"Hampir semua penumpang tidak tahu kejadian itu. Sebab, sebelum-sebelumnya dia duduk di bangku depan dan nomor 2 sambil lihat-lihat pemandangan," kata Rivai saat di RS PHC Surabaya
Sebelum berebut kemudi, jelas dia, Burniat duduk di samping sopir dan berbicara sendiri.
"Ngomongnya sudah mau mati wae. Nggak papa aku mati di sini wae, nggak papa. Itu masih di samping sopir," kata Rivai.
Tak lama setelah berbicara, kecelakaan pun terjadi. Sopir membanting setir setelah kemudinya direbut Burniat.
"Nggak lama kemudian, mobil setir itu banting terus rebutan setir," ujarnya.
Barulah saat sopir berteriak itu, tambah dia, penumpang lain berusaha membantu sang sopir.
"Ya temen-temen banyak yang tidak tau. Orangnya di depan biasanya liat-liat pemandangan saja. Duduk no 2 aslinya. Pas saya ke belakang dia nempati kursi saya dekat supir," pungkasnya.
(fat/fat)












































