Sebanyak 102 warga Kota Malang meninggal karena terpapar COVID-19 selama Februari 2022. Satu di antaranya, adalah balita yang masih berusia tiga tahun.
Berdasarkan data unit pelaksana teknis (UPT) Pemakaman Umum Pemkot Malang, 102 pasien COVID-19 yang meninggal, 10 persen di antaranya adalah usia produktif.
Kepala unit pelaksana teknis (UPT) Pemakaman Umum Kota Malang, Subaedi mengatakan 10 persen dari 102 pasien yang meninggal merupakan usia produktif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sepanjang Febuari 2022, tercatat ada 102 pasien COVID-19 meninggal dunia. Dari jumlah itu, 10 persen adalah usia produktif," kata Subaedi, Rabu (2/3/2022).
Di antara 102 pasien ini, lanjut Subaedi, terdapat 1 seorang anak yang masih berusia 3 tahun. Sedangkan 85 persen berusia di atas 60 persen.
"Dari 102 pasien yang meninggal, satu bayi tiga tahun. Sementara 85 persen merupakan pasien berusia di atas 60 tahun, dan 10 persennya usia produktif," terangnya.
Angka kematian pasien COVID-19 di Kota Malang merangkak naik sejak pertengahan Febuari 2022. Per hari, kematian karena COVID-19 bisa mencapai 14 pasien. Padahal, pada bulan Januari, jumlah kematian pasien lebih kecil yakni 7 pasien saja.
Melonjaknya jumlah kematian ini membuat petugas UPT mengalami kewalahan. Karena jumlah petugas pemakaman dan jumlah kematian per harinya tak seimbang.
di UPT Pemakaman Kota Malang saat ini, hanya ada satu tim yang berisi 7 orang. Sedangkan pada awal Maret ini saja, pasien yang meninggal karena COVID-19 ada 9 kali per harinya.
Data terakhir dari Satgas COVID-19 Kota Malang per 1 Maret 2022, ada tambahan 176 pasien positif COVID-19. Sedangkan di awal Maret 2022 serta 9 pasien yang meninggal dunia.
(abq/iwd)