Polisi di Jatim Terapkan e-Tilang Saat Operasi Keselamatan Semeru

Polisi di Jatim Terapkan e-Tilang Saat Operasi Keselamatan Semeru

Tim detikJatim - detikJatim
Rabu, 02 Mar 2022 12:55 WIB
Dirlantas Polda Jatim Kombes Latif Usman
Dirlantas Polda Jatim Kombes Latif Usman/Foto: Amir Baihaqi
Surabaya -

Polisi di Jawa Timur tak akan menerapkan tilang manual saat Operasi Keselamatan Semeru yang digelar hingga 14 Maret 2022. Ditlantas Polda Jatim akan mengoptimalkan sistem tilang menggunakan Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) atau e-tilang.

Dirlantas Polda Jatim Kombes Latif Usman mengatakan pihaknya akan melakukan kegiatan preemtif, preventif dan represif pada pengguna jalan yang melanggar lalu-lintas. Namun untuk tindakan represif akan dilakukan melalui e-tilang.

"Ini adalah untuk mengawali, dalam menyambut lebaran nanti, dalam operasi keselamatan tahun 2022 di seluruh Indonesia. Di Jawa Timur kita lakukan selama 14 hari, di seluruh Indonesia juga 14 hari, dan kegiatan yang kita lakukan adalah preemtif, preventif dan represif. Ini akan kita lakukan memberikan sosialisasi masalah bagaimana tertib lalu lintas, bagaimana cara penegakan protokol kesehatan," papar Latif di Surabaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tetap akan melakukan penindakan represif, tapi represif yang ada di Jawa Timur ada 8 sasaran prioritas. Ini semua akan kita lakukan penindakan secara elektronik. Jadi tidak manual lagi," tambahnya.

Delapan sasaran prioritas pelanggaran yakni pengemudi di bawah umur, pengaruh alkohol, tidak menggunakan helm, tidak menggunakan sabuk pengaman, bermain HP saat berkendara, melebihi batas kecepatan, melawan arus lalu lintas dan truk ODOL atau Over Dimensi and Over Loading.

ADVERTISEMENT

"Dari 8 ini, alhamdulillah alat yang kami miliki E-TLE mobil ini sudah mampu melakukan penindakan hal itu. Sehingga diharapkan penggelaran pasukan tidak melakukan kegiatan represif. Tetapi betul kegiatan preemtif untuk pencegahan kecelakaan maupun penegakan protokol kesehatan," tambah Latif.

Latif mengatakan, walaupun nantinya ada anggota di lapangan yang melakukan operasi, namun mereka tidak melakukan penilangan. Melainkan memberi imbauan, pengertian, edukasi, dan penegakan protokol kesehatan.

"Represif yang kita lakukan adalah elektronik semuanya. Ya misalnya ada pelanggaran yang ada operasi di jalan dan tidak punya helm. Ya sudah biarin saja, tetap kita ingatkan kepada masyarakat untuk menggunakan helm dan berhati-hati. Tapi kami tidak menilang. Silakan mereka berlanjut. Tapi nanti enggak tahu di mana ada E-TLE mobile yang beroperasional. Pasti akan kena. Gitu. Artinya bukan petugasnya yang menilang," ujarnya.

"Diharapkan dengan digelarnya Operasi Keselamatan Semeru 2022 ini, masyarakat Jawa Timur lebih tertib berlalu lintas, tetap menjaga protokol kesehatan dengan baik, dan dengan edukasi ini masyarakat sudah mempersiapkan diri untuk kegiatan di Idulfitri nanti," harap Latif.




(hil/hil)


Hide Ads