.webp)
Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) membangun sebuah rumah sakit. Diberi nama RS Yasyfin Darussalam Gontor, rumah sakit 3 lantai dengan luas 10.982 meter persegi ini resmi dibuka Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sabtu (26/2/2022).
Turut hadir, Direktur PT Yasyfin Darussalam Gontor Al-Ustaz Suwito Djemari, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo Dyah Ayu serta bersama jajaran.
"Human Development Index melihat kita dari 3 sisi, pendidikan, ekonomi dan kesehatan. Dan hari ini Gontor menyempurnakan indeks pembangunan manusianya," tutur Khofifah saat memberi sambutan di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khofifah menambahkan, adanya rumah sakit ini bukan hanya menyiapkan RS sebagai layanan kesehatan namun juga sebagai bagian dari ekosistem bangunan pendidikan dan ekonomi.
"Pendirian fakultas kedokteran yang sedang dicanangkan oleh UNIDA Gontor, Pemprov Jawa Timur beserta tim kesehatannya sangat siap untuk mendukung rencana tersebut," imbuh Khofifah.
Melalui siaran pers, RS Yasyfin siap beroperasi secara penuh sebagai fasilitas pelayanan kesehatan berupa rumah sakit tipe D. Selain memiliki dokter umum, RS Yasyfin juga didukung oleh dokter gigi serta dokter spesialis bedah, penyakit dalam, jantung, anestesi, dan juga obsgyn. Serta didukung juga oleh 40 perawat, 9 bidan dan berbagai tenaga kesehatan dan non-kesehatan lainnya.
Pun juga dilengkapi dengan fasilitas kesehatan antara lain IGD, Radiologi, Laboratorium, Ruang Operasi, ICU, Ruang bersalin, 62 ranjang dalam 26 ruangan rawat inap, USG Jantung dan USG 4G Obsygn.
Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, KH Hasan Abdullah Sahal mengatakan ungkapan dalam bahasa Arab yang berbunyi al-waajibaatu aktsaru minal awqaat, tugas-tugas kewajiban lebih banyak dari waktu yang tersedia.
"Terima kasih kepada Gubernur Khofifah atas kehadirannya dalam acara ini meski di tengah kesibukan beliau yang sangat padat," imbuh Kiai Hasan.
Kiai Hasan juga mengapresiasi gerakan Tangguh Semeru yang diinisiasi Gubernur Khofifah karena telah sukses menjaga kesehatan masyarakat Jawa Timur.
"Yang ada di sini adalah amal semuanya. Semua dokter dan tenaga yang ada di sini tidak digaji, yang ada hanya barakah. Dokter-dokter yang ada di sini amalnya lebih tinggi daripada apa yang diterima," tambah Kiai Hasan.
(sun/sun)
