Cara Khofifah Ketuk Hati Distributor Agar Minyak Goreng Tak Langka Terus

Cara Khofifah Ketuk Hati Distributor Agar Minyak Goreng Tak Langka Terus

Charolin Pebrianti - detikJatim
Sabtu, 26 Feb 2022 22:06 WIB
Air Sungai Mojoranu di Desa Tanggalrejo, Mojoagung, Jombang berwarna merah darah sekitar 5 jam. Fenomena itu membuat warga heran.
Operasi pasar minyak goreng/Foto: Charolin Pebrianti/detikcom
Ponorogo -

Masyarakat Ponorogo tampak antusias mendatangi lokasi operasi pasar minyak goreng di Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Pendapatan Daerah Provinsi Jatim, Jalan Ir. Juanda, Kelurahan Tonatan, Kecamatan Ponorogo. Antrean pun terlihat mengular, warga antusias hendak menebus minyak goreng murah. Di sini minyak goreng 2 liter ditebus dengan harga Rp 25 ribu.

"Saya nyari (minyak goreng) dimana-mana susah," tutur salah satu warga Eka Srinovi (30), Sabtu (26/2/2022).

Eka mengaku untuk menyiasati migor, dia sengaja membeli migor curah. Harganya per setengah liter Rp 10 ribu. Dia pun kesulitan mencari minyak goreng di sekitar toko dan minimarket dekat rumahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau bisa operasi pasar sering-sering, apalagi mau puasa, masyarakat tetap membutuhkan untuk buka dan sahur," terang Eka.

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengakui saat ini kelangkaan minyak tidak hanya terjadi di Ponorogo tapi juga seluruh Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Saya cek di pabrik, produksi tidak berkurang, tapi di pasar kosong," ujar Khofifah.

Khofifah ingin melakukan intervensi dengan cara menggelar operasi pasar minyak goreng murah. Sekaligus ingin mengetuk hati para distributor agar tidak menumpuk minyak.

"59 ribu ton minyak kebutuhan di Jatim, produksi pabrik 63 ribu ton harusnya kita surplus 4 ribu ton. Akhirnya kita juga nge-share minyak ke masyarakat supaya minyak tetap mengalir," papar Khofifah.

Sementara, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menambahkan Pemprov Jatim memberikan 104 paket zakat produktif, 4000 liter minyak goreng subsidi kepada masyarakat Ponorogo.

"Matur nuwun bunda, tadi operasi pasar diserbu karena murah. Terima kasih sudah berkenan ke Ponorogo, ke Gontor juga. Apalagi Reog masuk nominasi nomor tiga untuk diajukan ke Unesco," pungkas Giri.




(hil/sun)


Hide Ads