Sederet Faktor yang Bikin Khofifah Layak Nyapres

Sederet Faktor yang Bikin Khofifah Layak Nyapres

Faiq Azmi - detikJatim
Kamis, 24 Feb 2022 20:09 WIB
Ainul Mutaqin, Direktur Eksekutif Lingkar Studi Demokrasi Indonesia (LiDI) dalam Diskusi Terpumpun Menakar Peran Khofifah di Surabaya
Lingkar Studi Demokrasi Indonesia (LiDI) (Foto: Faiq Azmi/detikJatim)
Surabaya -

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dinilai layak maju sebagai Capres di Pemilu 2024. Track record Khofifah yang dinilai bersih dari korupsi, menjadi pertimbangan utama.

Direktur Eksekutif Lingkar Studi Demokrasi Indonesia (LiDI) Ainul Mutaqin mengaku ada 6 faktor utama mengapa Khofifah layak maju Pilpres. Ainul membeberkan 6 indikator utama yang menjadi nilai plus Khofifah. Antara lain tidak terkait kasus korupsi, tidak terlibat konflik sumber daya alam, tidak terkait politisasi isu agama.

"Bu Khofifah juga bukan bagian dari oligarki politik atau kartel. Beliau juga bukan bagian dari dinasti politik dan tidak berisik di media tapi lupa prestasi. Indikator itulah yang membuat Khofifah layak, bukan hanya wakil presiden tapi presiden. Bu Khofifah mencerminkan seluruh indikator yang menjadi syarat penting seorang tokoh layak memimpin Indonesia," kata Ainul dalam Diskusi Terpumpun Menakar Peran Khofifah di Surabaya, Kamis (24/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan 6 indikator tersebut, lanjut Ainul, LiDI akan merumuskan riset lanjutan sebagai penguat dari hipotesa awal ini.

"Mengapa Khofifah, karena kami menilai tokoh-tokoh lain bahkan yang sementara ini hasil surveunya unggul tidak memenuhi enam indikator penting ini. Ganjar misalnya, saat ini sedang terlibat dalam konflik Wadas, Anies Baswedan juga memiliki problem yang dinilai berkaitan dengan politisasi agama," ujar Ainul.

ADVERTISEMENT

Beberapa pakar lintas kampus yang hadir di antaranya adalah Prof Dr M Mas'ud Said, MM, PhD (Guru Besar Ilmu Pemerintahan Universitas Islam Malang), Dr Agus Mahfud Fauzi, MSi (Pakar Politik Universitas Negeri Surabaya), Dr Aribowo, MSi (Pakar Politik Universitas Airlangga), Ahmad Sholikin, MA (Pakar Politik Universitas Islam Darul Ulum Lamongan), Satria Unggul Wicaksono, SH MH (Dir Pusat Studi Anti Korupsi dan Demokrasi UMSurabaya).




(fat/fat)


Hide Ads