Para Srikandi Tangguh turun ke pasar Arjowinangun di Pacitan. Kehadiran para polwan Polres Pacitan ini untuk mengecek ketersediaan minyak goreng dan menegakkan protokol kesehatan masyarakat.
Kehadiran para Polwan ini sempat membuat sejumlah orang di pasar bertanya-tanya. Awalnya mereka mengira akan ada kedatangan pejabat di pasar.
"Wonten nopo, Pak? Nopo wonten kunjungan pejabat (Ada apa, Pak? Apa ada kunjungan pejabat)?" tanya seorang pria bertopi dari balik sela-sela pagar pasar Arjowinangun, Rabu (23/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dugaan itu meleset. Sebab para polwan itu ternyata tiba-tiba menyerukan memalui pengeras suara agar para pedagang dan pembeli di pasar untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.
Pantauan detikjatim sebagian besar warga di pasar induk tersebut sudah sadar bermasker. Namun begitu, masih ada beberapa yang tak memakai masker. Para pengunjung ini kemudian secara spontan langsung didatangi polwan.
"Maskernya mana, Bapak? Kalau keluar mohon selalu pakai masker ya. Demi kesehatan kita semua agar terhindar dari penularan COVID-19," ujar Briptu Trisna Wiliana kepada pria tersebut.
Pria itu kemudian meminta maaf dan mengaku bahwa maskernya ketinggalan di rumah. Tak lama ia lalu diberi selembar masker oleh para polwan.
"Pangapunten, pangapunten. Masker kentun wonten griyo (Maaf, maaf. Masker ketinggalan di rumah)," jawab pengunjung pasar itu.
Kedatangan para polwan tak hanya menyasar pengunjung. Para pedagang kios maupun lapak juga disapa satu per satu. Meski demikian, pedagang yang sudah mengenakan masker sekalipun tetap saja minta kepada petugas yang menghampirinya.
Pemilik kios sembako, Sri (60) mengaku tak gugup saat didatangi petugas. Apalagi kali ini personel polisi yang ada di depannya merupakan sosok wanita. Komunikasi dirasakan lebih luwes dan cair. Pesan yang disampaikan pun lebih mudah dicerna karena diselingi obrolan.
"Didatangi pak polisi sudah biasa. Lah sekarang ini yang datang mbak-mbak polisi. Kala saya memang sejak pandemi itu sudah biasa pakai masker," kata Sri.
Kapolres Pacitan AKBP Wiwit Ari Wibisono mengaku sengaja menugaskan anggotanya dengan dua misi khusus. Selain penegakan protokol kesehatan, para polwan yang dijuluki Srikandi Tangguh juga bertugas mengecek ketersediaan minyak goreng di pasaran.
Adapun dipilihnya polwan, lanjut Wiwit, karena sosok wanita diyakini memiliki kelebihan dalam penyampaian pesan dalam patroli motor penegakan protokol kesehatan di masyarakat (Pamor Keris).
"Perempuan, apalagi perempuan tangguh dan baik itu lebih elegan lagi dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat," tandas Wiwit.
(abq/iwd)