Pesan Khofifah di Tengah Kasus COVID-19 di Jatim yang Naik Turun

Pesan Khofifah di Tengah Kasus COVID-19 di Jatim yang Naik Turun

Tim detikJatim - detikJatim
Rabu, 23 Feb 2022 11:43 WIB
gubernur khofifah
Gubernur Khofifah Indar Parawansa. (Foto: Faiq Azmi)
Surabaya -

Kasus COVID-19 di Jatim masih fluktuatif atau naik turun. Kendati demikian, Gubernur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan.

Pada 17 Februari 2022 lalu, penambahan kasus harian COVID-19 di Jatim melampaui kasus harian tertinggi, jika dibanding saat gelombang kedua pada Juli 2021. Kini, tren kasus mulai menurun tetapi masih fluktuatif.

Khofifah menyebut pada 17 Februari, Jatim mencatat rekor tertinggi dengan penambahan 8.977 kasus. Lalu, angka kasus harian ini mengalami penurunan sebanyak 60% pada 21 Februari 2022 dengan 3.621 kasus. Namun, pada 22 Februari 2022, kasus harian naik lagi menjadi 7.569 kasus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas fluktuasi kasus ini, Khofifah mengajak masyarakat tetap waspada dan disiplin protokol kesehatan. Selain itu, Khofifah mengatakan percepatan vaksinasi juga penting untuk terus digalakkan.

Tak hanya itu, pemerintah juga terus berusaha menekan laju penambahan kasus serta menyiapkan layanan kesehatan berbasis rumah sakit, rumah sakit darurat COVID-19 maupun isolasi terpusat.

ADVERTISEMENT

"Alhamdulillah, kini kasus COVID-19 di Jatim sudah mulai turun secara bertahap tetapi masih fluktuatif. Sehingga semua pihak harus tetap waspada disertai percepatan vaksinasi dan disiplin protkes," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (23/2/2022).

"Semoga COVID-19 di Jatim akan selalu terkendali. Terima kasih warga Jatim yang selalu mendukung upaya pemerintah untuk mengendalikan COVID-19," tambah Khofifah.

Di kesempatan ini, Khofifah terus mengajak masyarakat melakukan percepatan vaksinasi. Karena menurutnya vaksinasi merupakan perisai yang mampu melindungi diri kita dari transmisi virus.

"Ajaklah kerabat, keluarga, sanak saudara, lingkungan sekitar untuk melakukan percepatan vaksinasi. Utamanya yang belum sama sekali mendapatkan dosis vaksinnya. Jika memang sudah vaksin dosis 1 dan 2, ajaklah untuk segera melakukan vaksinasi dosis 3," pinta Khofifah.

Selain vaksin, perisai utama yang juga menjadi penghadang transmisi COVID-19 adalah penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat.

"Jangan lupa menggunakan masker yang benar dan jaga jarak. 5 M harus diperketat pelaksanaannya. Ingat COVID-19 masih bertransmisi," pesan Khofifah.




(hil/hil)


Hide Ads