Hujan es disertai angin kencang yang terjadi di Surabaya, Senin (21/2/2022) berdampak kerusakan bangunan. Kebanyakan warga panik dan berhamburan menyelamatkan diri saat hujan es berukuran sebesar kelereng hingga dua jari orang dewasa.
Bangunan berupa rumah, warung, tempat usaha dan perkantoran. Salah satunya pemilik usaha di Jalan Lontar Indah, Lidah Kulon, Juna, kondisi tempat usahanya berupa warung kopi (Warkop) 100 persen rusak parah.
"Etalase pecah akibat hujan es. Bunyinya klotak-klotak. Terus atapnya terbang sampai ke pom bensin seberang jalan," kata Juna kepada detikJatim di lokasi, Selasa (22/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengaku peristiwa hujan es disertai angin kencang ini baru pertama kali terjadi dan sangat parah. Kondisi barang-barangnya rusak parah dan pecah.
"Ini pertama kali paling parah badainya, biasanya ga seganas ini. Hampir 100 persen kerusakan. Asbes banyak yang pecah, terbang sampai ke pom bensin. Bahan-bahan semuanya semburat, gelas-gelas pecah," kata Juna.
Bahkan tanah tempat usahanya ambles. Padahal sebelum-sebelumnya tidak pernah terjadi.
"Sampai ambles lantainya, padahal tidak pernah ada badai kayak gini," tegasnya.
Dia memperkirakan mengalami kerugian hingga Rp 20 juta. Dan berharap pemerintah bisa membantu tempat usahanya yang terdampak.
Sama halnya dengan Agus. Dia mengaku atap tempat usaha menerbangkan atap warung kopi berukuran 3x4 meter tersebut. Pengunjung yang datang kaget dan berusaha menyelamatkan diri.
Selain menerbangkan tempat usahanya, atap SPBU di sekitar lokasi juga mengalami hal serupa. Atapnya diterbangkan angin kencang kencang sekitar pukul 16.00 WIB. Setelah itu tiba-tiba muncul hujan es.
Baca juga: Ini 26 Titik Lokasi Hujan Es di Surabaya |
"Ada orang yang beli, ada saya juga. Pas anginnya kenceng atap terbang terus hujan es langsung mengamankan diri semua. Takut," kata Agus kepada detikJatim di lokasi.
Dia tak menyangka tempat usahanya rusak seketika. Kondisinya hancur dan barang-barangnya rusak semua. Baik barang elektronik, etalase dan barang-barang pecah belah turut hancur.
"Kerusakan hampir 90%. Kejadiannya tiba-tiba bisa melihat dengan kasat mata, atap langsung terbang, anginnya terlalu kenceng. Dalam hitungan detik langsung hilang (Atapnya). Atas semua hancur, peralatan elektronik, etalase," jelasnya.
Beruntungnya, dalam kejadian ini tidak ada korban luka. Padahal, saat hujan es disertai angin kencang ada beberapa orang berada di tempat usahanya.
"Ga ada yang luka. Ada orang beli dan duduk di sini, tapi untungnya ga ada yang luka. 6 warung rusak, paling parah 3 warung. Kena hujan es," jelasnya.
(fat/fat)