Fenomena Hujan Es yang Kagetkan Warga Surabaya-Madiun

Fenomena Hujan Es yang Kagetkan Warga Surabaya-Madiun

Tim detikJatim - detikJatim
Selasa, 22 Feb 2022 06:36 WIB
hujan es di surabaya
Fenomen hujan es di Surabaya/Foto: Istimewa (Dok Pribadi)
Surabaya -

Hujan es melanda sebagian Kota Surabaya. Fenomena hujan es terjadi di sekitar 26 titik itu mengagetkan warga di Kota Pahlawan. Rerata warga mengabadikan momen langka tersebut. Apalagi saat hujan, ada angin kencang dan jarak pandang terbatas.

Salah satu warga Mukti kaget dengan hujan es di kawasan Wiyung. Butiran es itu sebesar kelereng dan suaranya kencang di genting.

"Iya, ada hujan es.Suaranya klotak-klotak di genting. Saya terjebak di Wiyung ," kata Mukti kepada detikJatim, Senin (21/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan fenomena hujan es itu membuat warga penasaran. Mereka sengaja keluar rumah membawa payung.

"Ayo jupuki (Ambil) es di luar, digae (Dibuat) es teh. Akhirnya dapat es, weiii," teriak seorang warga, Andika (30) sambil terkekeh.

ADVERTISEMENT

Dia mengaku selama ini hanya mendapat cerita saat hujan es. Namun kali ini dirinya mengalami sendiri jika tempatnya berteduh terjadi hujan es.

"Biasanya dapat cerita teman-teman, sekarang mengalami sendiri," kenangnya.

Sementara warga Laban Menganti, Khusnul Fatikha (43) mengaku hujan es terjadi sekitar 30 menit.

"Lama tadi hujan es-nya. Sekitar 30 menitan, sampe setengah jam," kata Khusnul kepada detikJatim.

Dia mengaku dampak hujan es, teras rumahnya penuh gumpalan es. Es yang berjatuhan di depan rumahnya juga berwarna putih. Selama hujan es, dirinya terus berdoa. Pasalnya saat hujan es juga disertai angin kencang.

hujan es di surabayaHujan es di Surabaya/ Foto: Istimewa (Dok Pribadi)

"Ya Alloh penuh es di depan rumah. Ukurannya juga agak besar. Sejempol-jempol," tambahnya.

Sementara warga Karah, Khoirul Hadi merasakan tubuhnya tertimpa sesuatu seperti kerikil. Saat hujan turun, ia mengenakan jas hujan. Hadi merasa tubuhnya sakit seperti tertimpa sesuatu. Semakin lama, rasa sakit itu semakin bertambah. Begitu masuk ke gang kampung, Hadi buru-buru menghentikan motornya dan segera berlari ke arah gapura. Hadi baru sadar ia baru saja kejatuhan gumpalan es.

"Rasanya clekit-clekit, lebih sakit dari hujan. Makanya saya cari tempat yang ada atapnya. Terpaksa berteduh di gapura kampung," kata Hadi.

Hal sama juga dialami Adhif yang saat itu sedang dalam perjalanan berangkat kerja di kawasan Pakal. Adhif tiba-tiba kaget karena helm nya seperti mendapat ketokan keras. Tubuhnya juga terasa sakit. Ia langsung meminggirkan motornya dan berteduh di sebuah warung kopi. Adhif baru saja sadar ia kejatuhan gumpalan es.

Hujan es ternyata tak hanya mengguyur wilayah Surabaya. Sejumlah wilayah di Kabupaten Madiun juga diguyur hujan es.

Hujan es sekitar pukul 15.30 WIB, yang mengguyur Madiun sebesar kelereng. Butiran es sebesar kelereng diabadikan warga yang videonya tersebar di aplikasi percakapan WhatsApp.

"Saat ini diguyur hujan es. Besarnya kelereng," kata Kepala BPBD Kabupaten Madiun, Muhammad Zahrowi.

Wilayah yang diguyur hujan es, lanjut Zahrowi, salah satunya terjadi di Kecamatan Kebonsari. Antara lain di Desa Pucanganom.

"Sekitaran Desa Pucanganom Kecamatan Kebonsari. Saat ini diguyur hujan es untuk desa lainnya kita masih cari info belum ada laporan," terang Zahrowi.

Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Sidoarjo Teguh Tri Susanto mengatakan hujan es merupakan hujan yang berbentuk butiran es, yang mempunyai garis tengah kurang dari 5 milimeter.

Fenomena hujan es atau hail ini disebabkan adanya awan CB. Sehingga, hujan lebat yang masih berupa partikel padat baik es atau hail dapat terjadi, tergantung dari pembentukan dan pertumbuhan awan CB tersebut.

"Hujan es ini berasal dari awan cumulonimbus dengan cakupan luasan 3 hingga 5 kilometer," kata Teguh di Surabaya.

Selain itu, hujan es ini terjadi karena adanya updraft atau aliran udara naik dalam awan cumulonimbus yang sangat kuat. Updraft yang kuat ini, kemudian mengakibatkan awan tumbuh dengan menjulang tinggi lebih dari 5 km.

"Saat jatuh ke permukaan bumi, butiran es tidak sepenuhnya mencair tetapi masih ada yang berbentuk es," pungkasnya.

Titik-titik lokasi terjadinya hujan es tersebar mulai Surabaya pusat, utara, timur, barat dan selatan. Tercatat 26 titik yang terjadi fenomena hujan es menurut laporan warga.




(fat/fat)


Hide Ads