Hujan es yang mengguyur Surabaya membuat pengendara motor terpaksa berteduh mencari tempat aman. Es yang jatuh dan mengenai badan ternyata cukup menyakitkan.
Seperti yang dialami Khoirul Hadi yang terpaksa berteduh di bawah gapura gang kampung. Ia saat itu hendak menuju ke rumah temannya di kawasan Karah. Saat hujan turun, ia mengenakan jas hujan.
Sebelum masuk ke gang kampung, Hadi merasa tubuhnya sakit seperti tertimpa sesuatu. Semakin lama, rasa sakit itu semakin bertambah. Begitu masuk ke gang kampung, Hadi buru-buru menghentikan motornya dan segera berlari ke arah gapura. Hadi baru sadar ia baru saja kejatuhan gumpalan es.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Surabaya Diguyur Hujan Es |
"Rasanya clekit-clekit, lebih sakit dari hujan. Makanya saya cari tempat yang ada atapnya. Terpaksa berteduh di gapura kampung," kata Hadi kepada detikJatim, Senin 921/2/2022).
Hal sama juga dialami Adhif yang saat itu sedang dalam perjalanan berangkat kerja di kawasan Pakal. Adhif tiba-tiba kaget karena helm nya seperti mendapat ketokan keras. Tubuhnya juga terasa sakit.
Ia langsung meminggirkan motornya dan berteduh di sebuah warung kopi. Adhif baru saja sadar ia kejatuhan gumpalan es.
"Koyok disawat kerikil (seperti dilempar kerikil). Pecah kabeh rasane ndas iki (kepala rasanya seperti pecah). klotak klotak klotak," kata Adhif.
Hujan es mengguyur Surabaya sore ini. Hujan es mengguyur di sebagian besar Surabaya barat seperti kawasan Wiyung, Lontar, Gunungsari, Pakal, Tandes, Manukan, Tanjungsari, Wiyung.
(iwd/iwd)