Muncul puluhan banner bertuliskan keluhan peternak ayam layer soal harga telor anjlok. Puluhan banner ini muncul, setelah satu banner serupa dicopot pihak berwajib 2 hari sebelumnya.
Informasi yang dihimpun detikJatim, banner serupa awalnya dipasang di simpang lima Desa Kedawung Kecamatan Nglegok pada Selasa (15/2). Banner tersebut dipasang peternak setempat pada Senin (14/2/2022) malam. Dan dicopot pihak berwajib pada Selasa (15/2/2022) sekitar pukul 12.00 WIB.
Menurut Kapolsek Nglegok Iptu Nur Budi Santoso, pihaknya melakukan mediasi dengan para peternak bersama tiga pilar.
"Karena aspirasi sudah tersampaikan, akhirnya kesepakatan pokmas bersama-sama diturunkan. Agar situasi kondusif," kata Budi dikonfirmasi detikJatim, Jumat (18/2/2022).
Namun saat banner itu dicopot, pagi ini muncul puluhan banner serupa. Seperti yang tertulis di bagian bawah banner, lokasi pemasangan di antaranya di Wonorejo, Bendosari, Ngaringan dan Suruhwadang.
Koordinator peternak rakyat Blitar, Yesi Yuni Astuti mengatakan, isi banner tersebut murni suara hati peternak yang tidak mendapatkan solusi. Masalah yang sama, dari tahun ke tahun mereka hadapi bukan bertambah ringan. Namun bertambah berat dan berpotensi memusnahkan peternak rakyat.
"Isi bannner itu suara hati kami. Murni suara peternak rakyat. Tidak ada titipan apapun. Apalagi motif politik. Makanya...tatkala diberangus satu, akan tumbuh seribu," tandasnya.
Peternak ayam Suroto mengaku, menyiapkan tiga banner serupa. Supaya tidak dicopot pihak berwajib, dia akan mengurus perizinan pemasangan banner ke KPTSP. Selain itu, Suroto meminta peternak lain memasang di tanah pribadinya.
"Saya akan berangkat ngurus izinnya, biar gak dicopot. Teman-teman juga saya minta masang di tanah pribadi kalau tidak ingin dicopot aparat," pungkasnya.
Simak Video "Video: Kemendag Kejar Produsen yang Sunat Takaran Minyakita"
(fat/fat)