Giarti (Ugik) kerap berjualan gorengan menggunakan kostum menyerupai ratu pantai selatan atau Nyi Blorong. Ini sebagai upaya menarik perhatian pembeli.
Ia merupakan warga Desa Klumutan, Kecamatan Saradan, Madiun. Ia mengaku mengalami hal aneh saat mengenakan kostum Nyi Blorong. Hampir setiap memakai kostum tersebut, cuaca berubah mendung dan angin cenderung kencang.
"Lah tenan to nek gawe klambi Nyi Blorong mesti angin kenceng, mendung peteng udan. Mugo gak udan (Semoga tidak hujan," ujar Ugik saat dikonfirmasi detikjatim, Kamis (17/2/1022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ugik bercerita bahwa tidak ada maksud tertentu saat memakai kostum Nyi Blorong dan hanya untuk menarik perhatian pembeli gorengan. Kostum yang dimiliki Ugik selain Nyi Blorong juga ada kostum India, kebaya muslimah dan lainnya.
Ia berjualan gorengan menggunakan kostum Nyi Blorong tanpa ada maksud apapun. Selain berupaya menarik perhatian pembeli.
"Kostum biasanya ganti-ganti kadang India kadang muslimah," jelasnya.
"Ndak ada maksud tertentu hanya menarik pembeli saja dan alhamdulillah kadang disawer," paparnya.
Baca juga: Ada 'Nyi Blorong' Jualan Gorengan di Madiun |
Upaya Ugik membuahkan hasil. Kini omzet penjualan naik 3 kali lipat.
"Alhamdulillah rame sekali ini sejak pakai kostum Nyi Blorong. Apalagi setelah diviralksan Mbak Nivia ini," ujar Ugik.
Kini dalam sehari, Ugik bisa menjual 500 hingga 600 gorengan. Sebelumnya hanya 150 hingga 200 gorengan. Gorengan yang ia jual merupakan produksi orang lain.
(sun/sun)