Penjual Gorengan yang Pakai Kostum Nyi Blorong Omzetnya Naik 3 Kali Lipat

Penjual Gorengan yang Pakai Kostum Nyi Blorong Omzetnya Naik 3 Kali Lipat

Sugeng Harianto - detikJatim
Kamis, 17 Feb 2022 18:24 WIB
Nama Giarti yang akrab di sapa Ugik tidak asing bagi warga Kecamatan Saradan. Warga Desa Klumutan yang viral setelah dia menjual gorengan dengan kostum
Giarti (Ugik) berjualan gorengan menggunakan kostum menyerupai ratu pantai selatan atau Nyi Blorong/Foto: Sugeng Harianto
Madiun -

Upaya Giarti (Ugik) berjualan gorengan menggunakan kostum menyerupai ratu pantai selatan atau Nyi Blorong membuahkan hasil. Kini omzet penjualan naik 3 kali lipat.

"Alhamdulillah rame sekali ini sejak pakai kostum Nyi Blorong. Apalagi setelah di-viral-kan Mbak Nivia ini," ujar Ugik saat dikonfirmasi detikjatim, Kamis (17/2/2022).

Kini dalam sehari, Ugik bisa menjual 500 hingga 600 gorengan. Sebelumnya hanya 150 hingga 200 gorengan. Gorengan yang ia jual merupakan produksi orang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aku hanya menjualkan saja. Dari warung aku beli Rp 400 dan saya jual Rp 500 per satu gorengan. Sehari sebelum viral hanya untung Rp 15 ribu sehari tapi setelah viral bisa Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu," kata Ugik.

Dirinya juga mendapat saweran uang dari penonton saat bernyanyi dan berjoget. Selain membawa gorengan, ia juga membawa peralatan pengeras suara untuk memutar musik.

ADVERTISEMENT

Ugik mengaku, terkadang hasil berjualan kalah banyak oleh hasil saweran. Hasil saweran, dalam sehari bisa mencapai Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. Belum lagi saweran dari TKI di luar negeri.

"Alhamdulillah terima kasih buat fans saya yang sudah mengirimkan uang ya Allah. Alhamdulillah bisa buat bayar sekolah dan beli seragam," ucap Ugik sambil menahan tangis.

Ugik menjelaskan, dirinya tinggal di gubuk yang belum layak huni. "Ini gubuk dari kayu pemberian orang di hutan dan alas lantai masih tanah. Disyukuri aja," ucap Ugik.

Ugik menambahkan, suaminya hanya kerja serabutan. Ia punya dua anak. Sehingga dirinya berjualan gorengan sambil mengamen.

"Saya sudah terbiasa mengamen dulu di lampu merah Tawun Ngawi. Suami hanya serabutan kalau pas nganggur yang bagian momong anak," terangnya.

Pantauan detikjatim, Ugik berjualan dengan sepeda angin. Warna sepedanya sudah usang dan remnya tidak berfungsi. Ia mengayuh sepeda dari rumah dan keliling dari desa ke desa di kecamatan Saradan.

Selain kostum Nyi Blorong, ia juga punya kostum lainnya. Semua kostum yang dipakai adalah pemberian orang atau donatur.

"Alhamdulillah semua dari pemberian orang," kata Ugik.




(sun/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads