Bocah Ngawi yang Diikat di Tiang Selama 2 Tahun Dibawa ke RS

Bocah Ngawi yang Diikat di Tiang Selama 2 Tahun Dibawa ke RS

Sugeng Harianto - detikJatim
Rabu, 16 Feb 2022 23:41 WIB
Bocah di Ngawi diikat di tilang rumah selama 2 tahun. Kini, bocah tersebut dibawa ke RS untuk dilakukan pengecekan kaki yang lumpuh sejak lahir.
Eko Saputra (10) di rumah sakit/Foto: Sugeng Harianto/detikcom
Ngawi -

Bocah di Ngawi diikat di tilang rumah selama 2 tahun. Kini, bocah tersebut dibawa ke RS untuk dilakukan pengecekan kaki yang lumpuh sejak lahir.

Bocah ini yakni Eko Saputra, warga Dusun Sidomulyo, Desa Kandangan, Kecamatan/Kabupaten Ngawi. Saat ini Eko berusia 10. Ia dibawa ke RSUD dr Soeroto.

'Mbah Gono, Bu Sati ini Mas Eko dibawa ke rumah sakit untuk dicek kesehatan kaki nanti didampingi ya," ucap petugas Dinas Kesehatan Pemkab Ngawi kepada keluarga Eko, Rabu (16/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gono (64) dan Sati (63) mengizinkan. Kepala Desa Kandangan, Pariyanta mengatakan, saat ini Eko dirawat di ruang bugenvil RSUD dr Soeroto. Rawat inap dilakukan untuk mengetahui perkembangan kaki Eko.

"Adik Eko dilakukan rawat inap untuk mengetahui kondisi kaki yang lumpuh," jelas Pariyanta.

ADVERTISEMENT

Pariyanta menambahkan, simpati warga kepada Eko terus mengalir atas kondisinya tersebut. "Kita masih memikirkan apa yang bisa untuk membuat ada pemasukan ekonomi untuk kakek dan neneknya Eko. Agar tidak meninggalkan Eko di rumah sendiri," terang Pariyanta.

Eko lumpuh sejak lahir. Namun ia memiliki naluri bermain sama seperti anak pada umumnya. Eko selalu tertarik keluar rumah ketika mendengar suara anak-anak yang sedang bermain. Namun karena tidak bisa berjalan, ia kerap memaksakan keluar rumah dengan cara merayap.

Pihak keluarga khawatir Eko merayap sampai jalan. Sehingga bisa membahayakan dirinya sendiri. Maka dari itu, pihak keluarga memutuskan untuk mengikat kaki Eko di tiang, saat tidak dalam pengawasan.

"Ya terpaksa ini mengikat karena khawatir anaknya keluar rumah dengan cara merayap terlentang. Takutnya sampai jalan," ujar orang tua Eko, Ernawati (32) kepada detikjatim, Rabu (16/2/2022).

Pengikatan kaki Eko, kata Ernawati, hanya dilakukan saat kakek dan neneknya repot bekerja sebagai buruh tani. Saat kakek dan neneknya di rumah, ikatan kaki Eko dilepas.




(sun/sun)


Hide Ads