Setelah sempat dialihkan, jalur nasional Ngawi-Bojonegoro kini telah normal kembali. Sebab, jembatan darurat atau bailey telah didirikan di samping Jembatan Ngantru.
Sebelumnya, Jembatan Ngantru sempat ditutup karena ambles dan retak pasca-tertabrak truk. Kini, pengendara bisa melintas melalui jembatan darurat tersebut.
"Alhamdulillah sudah bisa dilewati jalur Ngawi-Bojonegoro ini, yakni lewat jembatan darurat yang dibangun oleh PUPR," ujar Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya saat dikonfirmasi detikJatim Rabu (16/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Winaya, jembatan darurat hanya bisa dilintasi mobil pribadi dan sepeda motor. Untuk kendaraan besar seperti truk dan lainnya belum bisa dan tetap dilewatkan jalur Nganjuk.
"Jadi untuk sementara hanya bisa dilewati mobil pribadi dan sepeda motor saja, untuk kendaraan besar tetap lewat Nganjuk. Bisa masuk tol atau jalur arteri Caruban Madiun," tandas Winaya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Ngawi AKP Zainul Imam Safi'i menjelaskan, jembatan darurat dibuka-tutup bergantian. Karena batas maksimal kekuatan maksimal hanya 8 ton.
"Sudah bisa dilalui tapi bergantian sebab batas maksimal hanya 8 ton saja. Untuk tronton dan kendaraan besar lainnya tetap lewat Nganjuk," ungkap Imam.
Sebelumnya, kecelakaan tunggal terjadi di Jalan Raya Ngawi-Bojonegoro, Desa Ngawi Purba, Kecamatan Ngawi Kota, Rabu (9/2) dini hari. Yakni sebuah truk tronton menabrak pembatas jembatan. Akibatnya, badan jembatan mengalami keretakan dan amblas.
Usai kejadian itu, kendaraan dari arah Ngawi maupun Bojonegoro dialihkan memutar sejauh 2 kilometer melalui Desa Karangtengah.
(hse/iwd)