Satpol PP Surabaya Ciduk 21 Pasangan yang Rayakan Valentine di Kamar Hotel

Satpol PP Surabaya Ciduk 21 Pasangan yang Rayakan Valentine di Kamar Hotel

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 14 Feb 2022 20:45 WIB
razia valentine
Pasangan terjaring razia diangkut ke truk yang membawanya ke kantor Satpol PP (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya -

Banyak pasangan yang menyalahgunakan momen spesial valentine ini. Seperti di Surabaya, sebanyak 21 pasangan terjaring razia saat merayakan hari kasih sayang di hotel.

Di 2 hotel kawasan Surabaya Timur, terdapat 14 pasangan bukan suami istri terjaring razia. Reaksi pasangan yang terjaring razia pun beragam, mulai dari menangis hingga kabur saat akan dibawa Satpol PP.

Kepala Satpol PP Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan razia ini dilakukan untuk mengantisipasi perayaan valentine, tetapi menyalahartikan makna kasih sayang. Sebab, kasih sayang ini tidak hanya untuk pasangan, saja, melainkan anak, keluarga, dan teman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Razia ini untuk mengedukasi warga bahwa masa pandemi COVID-19 ini harus menyayangi diri sendiri dan keluarga. Bukan memperparah makna kasih sayang dan memperpanjang pandemi COVID-19, khususnya di Kota Surabaya," kata Eddy kepada wartawan di kantor Satpol PP Surabaya, Senin (15/2/2022).

razia valentineSatpol PP menyegel hotel yang menyalahi aturan (Foto: Esti Widiyana)

Eddy mengatakan pasangan beda KTP ini terjaring dari 12 hotel di Surabaya. Kemudian, hotelnya juga disegel selama sepekan karena melanggar aturan.

ADVERTISEMENT

"Hari ini khusus Satpol PP ada 12 sasaran hotel. Hasil laporan sementara ada sekitar 21 pasangan. Disegel pelanggaran perizinan, pelanggaran prokes. Waktunya 7 hari," ujarnya.

Bagi 21 pasangan yang terjaring dibawa ke mako, kemudian diswab PCR. Jika warga Surabaya dan hasilnya positif COVID-19 dibawa ke Asrama Haji, dan jika negatif akan dibina.

"Kalau anak-anak dipanggil orang tuanya, kita edukasi agar tidak mengulangi. Ini tidak hanya pas valentine saja, seharusnya mereka tidak melakukan kegiatan seperti ini. Melakukan hubungan di luar hubungan sah. Ini mempengaruhi warga kota," jelas Eddy.

Selain itu, pihaknya juga melakukan razia di minimarket. Pihaknya menyasar minimarket yang menjual paket bunga atau coklat beserta alat kontrasepsi.

"Minimarket sejak kemarin dilakukan razia, kita razia di ornamen valentine ada alat kontrasepsi. Boleh jual, tapi ketika jual ornamen yang menyelipkan alat kontrasepsi sama saja mengajak orang," pungkas Eddy.




(iwd/iwd)


Hide Ads