Jalur ini sempat tertimbun lima titik longsor sejak pukul 02.00 WIB dini hari. Usai sembilan jam, jalur kembali bisa dilalui kendaraan,
Kasatlantas Polres Trenggalek AKP Meita Anisa Saputra, mengatakan akses di KM 16,4 dan KM 16,5 berhasil dibuka pada pukul 11.15 WIB, setelah dua unit alat berat diterjunkan ke lokasi kejadian.
"Alhamdulillah sejak pukul 11.15 WIB tadi arus lalu lintas sudah bisa dibuka kembali," Kata AKP Meita, Senin (14/2/2022).
Menurutnya, pembukaan jalur dilakukan secara bertahap dengan sistem buka tutup, mengingat proses pembersihan belum tuntas 100 persen. Pembukaan jalur saat ini dilakukan untuk mengurangi kemacetan dari dua arah.
"Yang paling penting arus lalu lintas bisa lancar dulu. Setelah ini pembersihan akan kembali dilanjutkan, sehingga jalur akan kami terapkan buka tutup," jelasnya.
Menurutnya khusus untuk titik longsor di KM 16,4 dan KM 16,5 telah tuntas dibersihkan. Sedangkan di KM 17 hingga KM 18 akan dilakukan pembersihan secara bertahap.
"Untuk yang KM 17 ke atas, kondisi timbunan material longsor tidak sampai menutup total jalan, masih bisa dilalui," ujarnya.
Sementara untuk meminimalisir risiko kecelakaan lalu lintas, Satpol PP dan Kebakaran Trenggalek menerjunkan dua unit kendaraan untuk membersihkan sisa lumpur yang ada di badan jalan.
"Begitu material longsor utama sudah dibersihkan, kami semprot dengan air agar lumpur-lumpur itu hilang. Karena kalau dibiarkan bahaya, licin," kata Kasatpol PPK Trenggalek, Stefanus Triadi Atmono.
Sebelumnya, hujan deras yang terjadi lebih dari lima jam mengakibatkan bencana tanah longsor di ruas jalan nasional Trenggalek-Ponorogo pada pukul 02.00 WIB. Timbunan material longsor berupa tanah bercampur batu dan pepohonan menutup total badan jalan.
(hil/iwd)