Unesa Ditunjuk Kemendes PDTT sebagai Salah Satu PTN Pelaksana RPL Desa

Unesa Ditunjuk Kemendes PDTT sebagai Salah Satu PTN Pelaksana RPL Desa

Esti Widiyana - detikJatim
Sabtu, 12 Feb 2022 20:41 WIB
unesa
Kemendes PDTT menunjuk Unesa sebagai salah satu PTN penyelenggara program RPL Desa (Foto: Dok. Humas Unesa)
Surabaya -

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) menunjuk Universitas Negeri Surabaya (Unesa) sebagai salah satu PTN penyelenggara program Rekognisi Pembelajaran Lampau Desa (RPL Desa). Selain Unesa, ada juga UNY.

Dua PTN ini dipercaya sebagai pelaksana RPL Desa gelombang pertama pada Maret 2022. Kepala Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat, Kemendesa PDTT, Prof Luthfiyah Nurlaela mengatakan, penunjukan didasarkan Unesa dan UNY yang memiliki pengalaman dalam program RPL. Unesa juga punya berbagai prodi yang dianggap relevan dalam program pengembangan aparatur desa.

"Program ini untuk SDM yang terlibat dalam tata kelola pemerintahan desa. Selain Unesa dan UNY, gelombang berikutnya delapan perguruan tinggi lain juga ikut berpartisipasi," kata Luthfiyah, Sabtu (12/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Program P5MD RPL (Peningkatan Pendidikan bagi Pelaku Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau) atau RPL Desa ini upaya kemendes dalam meningkatkan kualitas SDM di desa. Kerja sama juga dilakukan Kemendesa PDTT dengan Forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides) yang menyasar kepala desa, perangkat desa, anggota badan permusyawaratan desa, pengelola BUM desa, tenaga pendamping profesional, serta pegiat pemberdayaan masyarakat desa.

"Lewat program ini, para perangkat desa kita dorong untuk menempuh pendidikan ke jenjang S-1 atau D-4, S-2 dan S-3 melalui skema RPL," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SDM desa sendiri ada 131 ribu lulusan SMA dan 86 ribu lulusan sarjana. Berdasarkan data, ada 44.767 kepala desa, 46.983 sekretaris desa, 31.147 pengurus BUM desa dan 8.241 tenaga pendamping profesional adalah lulusan SMA. Maka, terdapat minimal 131.138 pelaku pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa yang perlu ditingkatkan pendidikannya ke jenjang S1.

Kemudian, terdapat 19.441 kepala desa, 24.470 sekretaris desa, 15.477 pengurus desa dan 26.977 tenaga pendamping merupakan lulusan S-1 atau D-4. Minimal ada 86.365 pelaku pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa yang perlu melanjutkan pendidikan ke jenjang pascasarjana atau S-2.

"Tujuan program ini untuk memberikan pengakuan terhadap capaian pembelajaran yang diperoleh pelaku pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa," katanya.

Dalam pertemuan tersebut, juga dibahas bahwa program RPL Desa dilaksanakan dalam skema beasiswa. Kemendesa PDTT bahkan sudah berkoordinasi dengan bupati dan wali kota untuk berkolaborasi menyiapkan skema anggaran beasiswa RPL Desa. Pemerintah kabupaten atau kota akan bekerja sama dengan perguruan tinggi setempat.

Rektor Unesa Prof Nurhasan menyatakan, civitasnya siap melaksanakan kerja sama RPL Desa dengan Kemendesa PDTT. Kolaborasi ininjuga sejalan dengan program Mendikbudristek untuk memajukan SDM di berbagai sektor dan hingga ke desa.

"Kami menyambut baik program ini. Ini terobosan keren. Karena itu kami siapkan sumber daya dan kemasan pembelajaran terbaik untuk menjalankan program kolaborasi ini dengan sepenuh hati," kata Prof Hasan.

Dia berharap, program RPL Desa ini tidak hanya menambah gelar bagi mereka yang terlibat dalam pemerintahan desa. "Selain itu juga untuk mewujudkan tata kelola desa yang lebih smart, efektif dan inovatif sesuai potensi-potensi yang ada di desa. Melihat potensi yang ada dan komitmen kerja sama kita, sudah saatnya terobosan dan inovasi hadir dari desa untuk Indonesia tumbuh dan maju," pungkasnya.




(iwd/iwd)


Hide Ads