Sebanyak 90 relawan telah mendapatkan suntikan dosis pertama pada uji klinis fase 1 Vaksin Merah Putih buatan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Proses penyuntikan dosis pertama ini tuntas dalam waktu 3 hari.
"Update terbaru, sore hari ini sudah ada 90 relawan yang disuntik Vaksin Merah Putih dalam uji klinis tahap 1 ini," kata Ketua Tim Uji Klinis Vaksin Merah Putih, Dr dr Dominicus Husada DTM&H MCTM(TP) SpA(K) kepada wartawan, Jumat (11/2/2022).
Dominicus menjelaskan, pada tahap 1 uji klinis Vaksin Merah Putih ini, para relawan akan disuntik dua kali. Sementara penyuntikan dosis kedua diberikan pada hari ke-28.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Suntikan keduanya akan diberikan 28 hari atau 4 minggu dari sekarang (suntikan pertama). Nantinya, 7 sampai 14 hari pasca suntikan pertama para relawan akan diambil darahnya, lalu dihari ke 28 akan dilakukan penyuntikan dosis kedua," jelasnya.
Para relawan yang sudah disuntik ini dipantau selama satu tahun ke depan. Hal ini untuk mengetahui seberapa lama kekebalan vaksin Merah Putih terhadap virus COVID-19.
Ia menambahkan, selama pemantauan Vaksin Merah Putih Unair, ada tiga hal yang tidak boleh dilakukan.
"Pertama, relawan nggak boleh dapat vaksin jenis apapun. Kedua, tidak diperkenankan untuk melakukan operasi. Ketiga, tidak boleh hamil sekitar dalam kurun waktu 3 bulan," sebutnya.
"Itu saja yang tidak boleh dilakukan para relawan, selebihnya tidak ada pantangan khusus dan bisa beraktivitas normal," tambahnya.
Setelah teruji khasiatnya, lanjut Dominicus, tim akan melanjutkan tahapan pada uji klinis fase 2. Yakni sekitar 8 minggu dari hari ini.
"Setelahnya dua bulan kemudian atau sekitar April akan menginjak pada fase 3," pungkasnya.
(hil/iwd)