Tambah 91, Kasus Aktif COVID-19 di Jember Jadi 257

Tambah 91, Kasus Aktif COVID-19 di Jember Jadi 257

Yakub Mulyono - detikJatim
Kamis, 10 Feb 2022 21:33 WIB
covid-19 di jember
Foto: Tangkapan layar
Jember -

Ada peningkatan siginifikan angka kasus baru COVID-19 di Jember. Bahkan dalam sehari, Rabu (9/2/2022), 91 orang terkonfirmasi positif COVID-19.

"Untuk saat ini memang ada peningkatan, totalnya sekarang ada 257 warga Jember (terkonfirmasi COVID-19), dengan kasus baru sebanyak 91 orang," kata Bupati Jember Hendy Siswanto, Kamis (10/2/2022).

Dari 91 orang itu, kata Hendy, tidak semuanya berdomisili di Jember. Namun ada yang tinggal di luar Jember.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak semuanya di Jember. Jadi berdomisili di Jember 50 orang dan 41 di luar Jember. 50 orang itu dari beberapa kecamatan, tidak ada gejala (OTG), tidak ada riwayat perjalanan ke mana-mana, hanya COVID-19 gitu aja," terang Hendy.

Untuk angka kasus baru COVID-19 yang berada di luar Jember, tersebar di sejumlah kota. "Seperti di Jakarta, Surabaya, Yogya dan Batam. Yang cara penghitungannya saat ini jadi satu," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Kondisi ini, menurut Hendy perlu menjadi perhatian khusus bagi seluruh masyarakat. Perlu adanya kedisiplinan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

Kemudian terkait penanganan pasien tersebut, kata hendy, dilakukan dengan yang terkonfirmasi positif COVID-19 untuk menjalani perawatan di lokasi isoter dan isoman.

"Untuk Isoter di hotel Kebonagung ada 5 orang. Kami juga sudah siapkan lokasi Isoter (tambahan) di JSG (Jember Sport Garden). Sebagai langkah antisipasi," ucapnya.

Dengan meningkatnya kasus COVID-19 ini, kata Hemdy, pihaknya tidak ingin kecolongan. Tim Satgas gencar melakukan tracing terhadap 25 orang per hari. Jika ada yang terkonfirmasi, segera diambil tindakan untuk dilakukan isoter atau pun isoman.

"Selain itu, kami akan terus gencarkan upaya disiplin kepada masyarakat untuk tetap pakai masker, dan segera menyelesaikan target vaksinasi. Kami berharap peran serta sampai tingkat RT/RW bagi lansia dan anak-anak. Karena insyaallah dengan herd immunity itu tidak akan terlalu parah," ujarnya.

Hendy juga menyampaikan, terkait adanya varian baru dari COVID-19 yakni Omicron, agak kurang efisien saat melakukan identifikasi.

"Karena setelah dilakukan PCR tes, untuk tahu jenisnya (apakah varian baru), masih menunggu seminggu, karena kita ngantre. Jadi untuk tahu jenisnya itu dibawa ke Jakarta," katanya.




(iwd/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads