PTM SMA/SMK Negeri di Tulungagung dan Trenggalek Dihentikan Sementara

PTM SMA/SMK Negeri di Tulungagung dan Trenggalek Dihentikan Sementara

Adhar Muttaqin - detikJatim
Rabu, 09 Feb 2022 14:39 WIB
PTM di Trenggalek-Tulungagung dihentikan sementara
SMA 1 Boyolangu (Foto: Adhar Muttaqin)
Trenggalek -

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) jenjang SMA/SMK Negeri di Tulungagung dan Trenggalek dihentikan sementara. Ini setelah ditemukan kasus COVID-19 di sejumlah sekolah.

Untuk itu, Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur wilayah Tulungagung dan Trenggalek menghentikan sementara sistem PTM. Untuk layanan pembelajaran dialihkan dengan sistem jarak jauh atau daring.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur wilayah Tulungagung Trenggalek Shindu Widyabadra, mengatakan penghentian sementara PTM dilakukan selama empat hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penghentian mulai Selasa (kemarin) sampai Jumat," kata Shindu, saat dihubungi detikcom, Rabu (9/2/2022).

Menurutnya, kebijakan untuk menghentikan sementara pembelajaran tatap muka dilakukan setelah adanya temuan kasus COVID-19 di sejumlah sekolah di Tulungagung. Bahkan untuk dua lembaga pendidikan, SMAN 1 Boyolangu dan SMAN 1 Kedungwaru penghentian PTM dilakukan selama 14 hari, karena memiliki jumlah kasus paling banyak.

ADVERTISEMENT

"Kebijakan ini diambil setelah kami menggelar rapat koordinasi dengan Satgas COVID-19 Kabupaten yang dipimpin Bapak Bupati Tulungagung," jelasnya.

Shindu menyebut keputusan ini diberlakukan bagi seluruh SMA dan SMA negeri yang ada di Tulungagung dan Trenggalek. Sedangkan untuk SMK/SMA swasta dikembalikan ke masing-masing lembaga pendidikan.

"Hanya untuk negeri, yang swasta tidak," imbuhnya.

Kendati demikian, Shindu mengatakan meskipun PTM dihentikan, seluruh siswa tetap mendapatkan akses pendidikan. Hal ini melalui sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring.

Sementara saat disinggung apakah PJJ akan diterapkan dalam waktu yang lama, Shindu menyebut masih menunggu keputusan terbaru.

"Kami belum tahu apakah ini nanti akan diperpanjang atau tidak. Tergantung Inmendagri dan hasil kajian dari Satgas COVID-19," imbuh Shindu.




(hil/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads