.webp)
SMPN 2 Doko dan MA Ma'Arif Udanawu Kabupaten Blitar ditutup 2 pekan. Penutupan dilakukan karena ditemukan siswa positif COVID-19 di atas 5 persen di kedua sekolah itu.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar Endah Woro Utami menjelaskan bahwa penutupan sementara 2 sekolah itu sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Imendagri) dan SKB 4 Menteri.
"Dari pemeriksaan sampel kepada kontak erat, dua sekolah itu yang hasilnya positif lebih dari lima persen. Sehingga sesuai aturan, 2 sekolah itu kami tutup. Dan proses pembelajaran kembali daring," ujar Woro dikonfirmasi detikJatim, Rabu (9/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Woro menambahkan pelajar dan staf pengajar yang terkonfirmasi positif dari 2 lembaga pendidikan hanya mengalami gejala ringan. Seperti batuk dan pilek. Bahkan 50 persennya tanpa gejala. Namun karena jumlahnya di atas 5 persen, maka sekolah harus ditutup.
"Kami tutup dua pekan ya. Biar tidak makin menyebar ke pelajar atau staf pengajar lainnya. Mereka semua isoman dan dalam pengawasan petugas Dinkes," imbuh Woro.
Woro mengaku, faktor utama terjadinya lonjakan kasus adalah mobilitas warga dari luar daerah. Karena hasil tracing (penelusuran kontak erat), mereka yang terinfeksi COVID-19 kali ini merupakan pelaku perjalanan. Atau kedatangan tamu dari luar kota.
Supaya level PPKM tidak turun dan aktivitas warga berjalan normal, Woro mengimbau agar warga lebih disiplin memakai masker. Serta segera mendatangi layanan kesehatan untuk mendapatkan vaksin booster.
"Kuncinya sekarang hanya masker dan vaksin booster. Tidak ada istilah stok booster terbatas. Ayo monggo datang saja ke puskesmas atau layanan kesehatan lain untuk mendapatkan booster. Supaya roda ekonomi bisa jalan seimbang," pungkas Woro.
(hse/iwd)
