Jumlah pelajar Kota Blitar yang terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah. Namun, sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri, pembelajaran tatap muka (PTM) tetap dilaksanakan dengan kapasitas 50 persen.
Pertambahan kasus berasal dari salah satu siswi SMAN 1 Kota Blitar. Seorang siswi di sana melaporkan hasil tes PCR-nya positif COVID-19 setelah ada anggota keluarganya yang telah terinfeksi.
"Keluarga siswi kami Rabu (2/2) itu ada yang positif. Lalu siswi kami masih sempat datang ke sekolah, ada keluhan tidak enak badan. Tes mandiri dan baru Jumat (4/2) diketahui hasilnya juga positif dan melaporkannya ke sekolah," jelas Kepala SMAN 1 Kota Blitar, Gatot Wiyono saat dikonfirmasi detikjatim Selasa (8/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat menerima laporan itu, pihak sekolah langsung melakukan tracing dan testing. Sebanyak 32 siswa dan 7 guru yang kontak erat dengan siswi tersebut di-swab. Hasilnya, 1 siswa dan 1 guru reaktif.
"Kami masih tunggu lagi hasil PCR-nya. Kalau siswi yang terkonfirmasi positif sudah melakukan isolasi mandiri sejak Jumat itu sampai 14 hari ke depan," tambah Gatot.
Untuk para siswa yang kontak erat diminta melakukan isolasi mandiri selama sepekan. Proses belajar untuk kelas itu juga dilakukan secara daring.
"Kalau untuk kelas-kelas lain kami ikuti SKB Empat Menteri. Pada PPKM level dua, PTM dilaksanakan dengan kapasitas 50 persen ruang kelas," tandas Gatot.
Sekretaris Satgas COVID-19 Kota Blitar, Toto Robandiyo juga mengatakan ada 3 sekolah lain yang siswanya positif COVID-19. Yakni SMPN 1, SMK Indonesia Putra, dan SMK Islam. Ketiganya telah dilakukan tracing dan testing.
Hasilnya, ada 8 siswa positif di SMK Indonesia Putra dan 1 siswa SMK Islam. Sedangkan di SMPN 1, semua hasil tes antigennya negatif.
"Untuk yang SMK Indonesia Putra itu kelas kami pisah sejak tanggal 1 lalu. Sekolah lainnya PTM tetap jalan dengan kapasitas 50 persen. Karena Kota Blitar naik ke level 2," pungkas Toto.
(hse/sun)