BOR di Jatim Masih Aman untuk 6.028 Kasus Aktif COVID-19

BOR di Jatim Masih Aman untuk 6.028 Kasus Aktif COVID-19

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Senin, 07 Feb 2022 17:38 WIB
Khofifah Aktifkan Lokasi Isoter di Sejumlah Daerah jatim
Gubernur Khofifah mengecek keterisian BOR (Dok Pemprov Jatim)
Surabaya -

Kasus aktif COVID-19 di Jawa Timur terus naik. Saat ini ada 6.028 pasien Corona yang dirawat di Jatim. Lalu, bagaimana kondisi Bed Occupation Rate atau BOR-nya?

Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jatim menyebut tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Jatim per 6 Februari 2022 masih aman. Yakni BOR ICU tercatat 9%, sedangkan BOR isolasi tercatat 8%.

Kendati demikian, Gubernur Khofifah Indar Parawansa terus menyiapkan sejumlah fasilitas penunjang pasien yang melakukan isolasi terpusat (isoter).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari ini, Khofifah bersama Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto, Kajati Mohammad Dhofir, Pangkoarmada II Surabaya Iwan Isnurwanto, dan Walikota Surabaya Eri Cahyadi meninjau ketersediaan bed di Surabaya.

Khofifah memastikan fasilitas isoter untuk wilayah Surabaya Raya siap digunakan pasien COVID-19. Isoter untuk kawasan Surabaya dipusatkan di Asrama Haji Sukolilo dan Rumah Sakit Darurat Lapangan Tembak Surabaya. Sedangkan isoter Sidoarjo dipusatkan di Mall Pelayanan Publik Sidoarjo, lalu isoter Gresik dipusatkan di tujuh puskesmas.

ADVERTISEMENT

Semua isoter dalam keadaan baik dan layak. Khusus isoter Asrama Haji, seluruh fasilitas mulai dari tempat tidur, kamar mandi, hingga tenaga kesehatan telah disiapkan dengan sebaik-baiknya.

Total kamar yang tersedia di Asrama Haji Sukolilo mencapai angka 432 kamar yang diisi 3 bed dan 1 kamar mandi dalam. Saat ini, telah terisi 204 kamar. Setiap kamar akan diisi pasien gejala ringan dan tanpa gejala.

Sementara, jumlah tempat tidur di RS Lapangan Tembak yang tersedia adalah 187 yang terdiri dari 88 bed di gedung B1, 89 bed di gedung B2, dan 10 bed di IGD. RS ini masih belum ditempati pasien, tapi ada 40 orang petugas dari satgas yang sudah bersiap.

"Ini tempatnya keren sekali. Pelayanannya juga disiapkan sangat bagus dan siap reaktivasi. Dengan ini, kami berharap agar bisa membantu proses recovery dan menjaga pasien tetap dalam kondisi baik," ujar Khofifah.

Khofifah berpesan untuk pasien COVID-19 bergejala ringan maupun tanpa gejala bisa ke isoter yang telah disiapkan pemerintah. Langkah ini untuk mengurangi beban Rumah Sakit rujukan yang berfokus pada pasien gejala sedang dan berat.

"Ini sudah cukup nyaman, jadi untuk masyarakat Surabaya Raya dengan gejala ringan atau tanpa gejala, jangan datang ke rumah sakit tapi datanglah ke isoter-isoter ini. Karena di isoter, kondisi pasien bisa lebih terkontrol sehingga kalau gejalanya meningkat, bisa langsung dirujuk ke RS terdekat," pintanya.

Di, Khofifah juga meminta pemerintah kabupaten/kota untuk bersiap menghadapi lonjakan kasus COVID-19 yang diperkirakan jatuh pada minggu ketiga Maret 2022. Khofifah berpesan, agar pemerintah terus meningkatkan testing, tracing, dan treatment (3T) serta pelayanan kuratif lainnya.

"Seperti yang diprediksi oleh Kementerian Kesehatan bahwa 22 Maret nanti adalah puncak melonjaknya COVID-19 untuk semua varian. Maka tugas pemerintah adalah meningkatkan 3T. Selain itu, ada 3 hal lain yang harus dipersiapkan. Yakni kesiapan rumah sakit, isoter, juga kerelawanan untuk PPKM Mikro dan kampung tangguh," jelasnya.

Lebih lanjut, Khofifah meminta masyarakat untuk bekerja sama memutuskan rantai penyebaran COVID-19 dengan menerapkan secara ketat protokol kesehatan dengan terus memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak aman, menghindari kerumunan, serta membatasi mobilisasi (5M).

"Pemerintah sudah mengusahakan yang terbaik untuk pelayanan kuratifnya. Maka, saya minta sinergi masyarakat untuk melakukan tindakan preventif dengan terus menerapkan 5M agar daerah aglomerasi seperti Malang Raya dan Surabaya Raya ini terjaga dari lonjakan kasus. Sehingga semua daerah juga diharapkan aman terkendali," tuturnya.

"Kami bersama Forkopimda ingin memastikan semua sudah bersiap untuk memberikan pelayanan dan perlindungan terbaik kepada masyarakat Jawa Timur. Semoga COVID-19 ini cepat berlalu," tambah Khofifah.




(hil/hil)


Hide Ads