Banjir akibat luapan Bengawan Njero menggenangi lima kecamatan di Lamongan. Selain merendam ratusan hektare tambak, banjir juga terjadi di sejumlah jalan utama.
Salah satu ruas jalan yang terendam banjir yakni jalan Soko, Kecamatan Glagah. Jalan yang menghubungkan antara Kecamatan Glagah dengan Kecamatan Karangbinangun itu terendam banjir sejak beberapa waktu lalu. Sedikitnya hampir 5 kilometer jalan terendam air.
"Banjir sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu dan belum juga surut," kata salah seorang warga, Sholeh kepada wartawan, Senin (7/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sholeh menambahkan ketinggian air yang menggenangi jalan ini setinggi lutut orang dewasa. Bahkan ada juga yang hampir merendam ban mobil. Pengguna jalan mengeluhkan sensor dinamo mobil mereka yang sampai berwarna merah karena terendam banjir.
"Mobil saya sampai sensor dinamonya berwarna merah, tak jarang banyak sepeda motor juga mogok saat nekat menerobos banjir," ujarnya.
Tak hanya itu, Sholeh mengaku setiap hari harus menerobos banjir untuk berangkat dan pulang kerja. Baik mengendarai motor atau mobil, sama-sama berisiko terjebak mogok di tengah genangan.
![]() |
Untuk bisa terhindar dari banjir, lanjut Sholeh, ia harus memutar lebih jauh melewati wilayah Manyar, Gresik.
"Nek wis rendeng (Kalau sudah hujan) alamat mas, kendaraan iki rusak kabeh. Awan sore lewat sini, wis nggak ada jalan lagi," jelas Sholeh.
Diketahui, Banjir Bengawan Njero saat ini masih terjadi setidaknya di 28 desa di lima kecamatan di Lamongan. Kelima kecamatan tersebut diantaranya adalah Turi, Kalitengah, Glagah, Deket dan Karangbinangun.
Bengawan Njero merupakan daerah yang sering tergenang dan banjir pada saat musim penghujan. Bengawan Njero merupakan wilayah yang berbentuk mangkuk dengan dasar yang bergelombang dengan elevasi -0,70 m di sebagian wilayah bahkan sampai -1,20 m.
Air dari perbukitan selatan dan area sebelah barat melalui sungai Moropelang, Gondang, Kruwul, Plalangan dan Dapur berkumpul di Bengawan Njero.
(hil/fat)