.webp)
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bondowoso akhirnya memenuhi panggilan PBNU untuk klarifikasi. Tabayyun ini dilakukan terkait 'kegaduhan' soal 'NU Memperalat PKB'.
"Iya, benar. Saya memang sudah datang memenuhi panggilan untuk tabayyun," ungkap Ketua PCNU Bondowoso, KH Abdul Qodir Syam saat dikonfirmasi detikjatim, Sabtu (5/2/2022).
Saat itu, Abdul Qadir menyebut dirinya diterima langsung Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf, yang juga didampingi jajaran pengurus PBNU lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tak ada rekomendasi khusus kok. Hanya ditanya detail rangkaian acaranya saat itu. Ya saya jawab, acara di PKB," kata mantan komisioner KPUD Bondowoso ini.
Pengasuh Ponpes Darul Fallah, Cermee, Bondowoso, ini menjelaskan tabayyun berlangsung singkat dan tidak ada obrolan khusus.
"Bertemu saja, sowan. Ya sudah. Pertemuan tersebut menekankan agar tak membawa lembaga NU ke ranah partai," imbuhnya.
Diberitakan detikjatim sebelumnya, PBNU memanggil Ketua PCNU Bondowoso, Abdul Qadir Syam. Pemanggilannya terkait ia menyebut "Bukan PKB yang Peralat NU, Tapi NU yang Peralat PKB".
Surat pemanggilan untuk klarifikasi dikirimkan melalui surat resmi bernomor: 36/C.I.16/01/2022 tertanggal 24 Januari 2022 dan ditandatangani Ketua PBNU Amin Said Husni serta Wakil Sekjen Nur Hidayat.
PBNU menilai pernyataan kontroversial Ketua PCNU Bondowoso perlu diklarifikasi. Apalagi, video pernyataan Abdul Qadir Syam itu disiarkan pula oleh Media Center PKB Bondowoso. Video itu juga telah viral di berbagai platform media sosial.
Tak hanya PCNU Bondowoso. Dalam waktu hampir bersamaan, PBNU juga memanggil 2 PCNU di Jawa Timur. Yakni Banyuwangi dan Sidoarjo
(hil/sun)
