Siswa SMPN 6 Ponorogo Positif COVID-19, PTM Dihentikan

Siswa SMPN 6 Ponorogo Positif COVID-19, PTM Dihentikan

Charolin Pebrianti - detikJatim
Jumat, 04 Feb 2022 18:15 WIB
Klaster SMPN 6 Ponorogo, Pemkab Fokus Tracing dan Testing
SMPN 6 Ponorogo (Foto file: Charolin Pebrianti/detikcom)
Ponorogo -

Sejumlah siswa dan guru positif COVID-19, pihak SMPN 6 Ponorogo mengambil langkah menghentikan sistem Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Ke depan pihaknya pun bakal memberlakukan pembelajaran dengan sistem shift.

"Kamis hingga Sabtu ini PTM dihentikan," tutur Kasek SMPN 6 Ponorogo, Kusnin kepada wartawan, Jumat (4/2/2022).

Sedangkan mulai minggu depan, Senin hingga Sabtu siswa masuk tapi dibagi per shift. Satu shift terdiri dari 50 persen, kuota kelas 50 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertemuan Tatap Muka tetap jalan sesuai aturan berlaku. Kami sterilkan ruangan sebelum ganti shift," imbuh Kusnin.

Usai dilakukan pembelajaran, lanjut Kusnin, pihaknya juga melakukan penyemprotan desinfektan secara rutin. Sekaligus menjamin protokol kesehatan ketat, terutama masker, cuci tangan dan jaga jarak.

ADVERTISEMENT

"Anak-anak tidak ada jam istirahat, selesai langsung pulang. Pulang pun disterilkan," tandas Kusnin.

Pihaknya pun memantau kondisi kesehatan para murid dan guru melalui Satgas COVID-19 Kecamatan Kota. Kondisi mereka bagus dan tidak menunjukkan gejala.

"Kondisinya bagus, tidak ada gejala. Mudah-mudahan segera pulih dan negatif," tegasnya.

Sebelumnya Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko melakukan tracing dan testing setelah satu siswa SMPN 6 Ponorogo terkonfirmasi positif COVID-19. Tracing dan testing dilakukan terutama rekan sekelas, guru serta wali murid.

Sugiri menerangkan usai ketahuan ada satu murid yang positif COVID-19, ada 8 orang hasil tracing didapatkan 6 orang positif. Kemudian tanggal 1 Februari 2022 lalu, ada 2 guru positif COVID-19 serta ada wali murid 3 orang.

Sugiri pun melakukan antisipasi dengan Dinas Pendidikan agar kejadian di SMPN 6 Ponorogo ini tidak menjalar ke sekolah lain. Pihaknya pun meminta Dindik mengambil langkah yang tepat.

"Akan kita tindak lanjut dengan dinas pendidikan, segera memberikan manajemen yang pas. Kita fokus juga ke tracing dan testing, toh sekolah sudah melaksanakan vaksinasi," jelas Sugiri.




(fat/fat)


Hide Ads