Sejumlah pedagang pasar tradisional di Kota Blitar mengaku kehabisan stok minyak goreng curah. Ini telah terjadi sejak akhir Januari 2022.
Pantauan detikJatim di salah satu Pasar Legi, sejumlah drum minyak goreng curah di toko milik Heri tampak kosong. Kondisi ini terjadi karena mereka sudah tidak mendapat suplai sejak 31 Januari lalu dari pabrik.
"Saat ini minyak goreng curah kosong, sejak 31 Januari 2022. Tidak ada stok sama sekali. Karena memang tidak ada kiriman lagi," ungkap Naura Fianda salah satu penjaga toko di Pasar Legi, Jumat (4/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Naura menambahkan kiriman stok minyak goreng datang biasanya dua hingga tiga kali dalam seminggu. Dalam sekali kiriman, stok minyak goreng curah yang didapatkan minimal 15 drum.
Adapun satu drum bisa menampung sekitar 180 kilogram minyak goreng curah. Namun sejak akhir Januari, para pedagang sudah tak mendapat kiriman sama sekali.
"Minimal ya dapat sekitar 15 drum minyak goreng curah sekali dapat stok. Itupun enggak sampai seminggu sudah habis. Sekarang sudah enggak dapat stok," jelasnya.
Saat ini, lanjut Naura, pedagang hanya menyediakan minyak goreng kemasan dari berbagai merek. Harganya yakni Rp 14 ribu per liter dan pembeliannya dibatasi 2 liter saja.
"Sekarang cuma ada minyak goreng kemasan, harga Rp 14 ribu. Itu pun stoknya juga terbatas, kami cuma dapat 50 karton saja. Jadi pembelian dibatasi, satu orang hanya bisa beli 2 liter saja," kata Naura.
Tak hanya di pasar tradisional, di sejumlah toko ritel atau minimarket, minyak goreng kemasan juga mengalami kelangkaan. Ini terjadi karena para supplier membatasi pengiriman.
"Hanya satu karton dikirimnya. Itupun seminggu hanya dua kali. Tidak sampai setengah jam langsung habis dipesan tetangga sekitar," ungkap Yuni, pemilik toko ritel di Jalan Bali.
Kosongnya stok minyak goreng ini terjadi saat pemerintah pusat sedang menurunkan harga. Saat ini harga minyak goreng curah telah diturunkan menjadi Rp 11. 500 per liternya.
(abq/fat)