Panglima TNI Cek Tempat Karantina Pelaku Perjalanan Luar Negeri di Surabaya

Panglima TNI Cek Tempat Karantina Pelaku Perjalanan Luar Negeri di Surabaya

Tim detikjatim - detikJatim
Kamis, 03 Feb 2022 20:57 WIB
Balai Diklat Keagamaan Surabaya akan difungsikan sebagai tempat karantina terpusat bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) hingga Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa meninjau kesiapannya.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa/Foto: Istimewa
Surabaya -

Balai Diklat Keagamaan Surabaya akan difungsikan sebagai tempat karantina terpusat bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) hingga Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa meninjau kesiapannya.

Andika ditemani Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto dan Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta berkeliling dan memastikan kesiapan para relawan. Tak hanya itu, mereka memastikan fasilitas penunjang seperti klinik kesehatan karantina dan ruang tidur yang memadai.

Usai berkeliling, Andika menyebut, pelayanan karantina di Balai Diklat Keagamaan Surabaya cukup baik. Yang akan difungsikan sebagai tempat karantina pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) seperti para PMI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ternyata saya masuk ke salah satu ruangan cukup bagus. Dalam arti tempat ini memang diperuntukkan untuk pendidikan. Jadi tempat tidur, lemari perorangan sudah ada. Jaraknya pun di dalam kamar itu menurut saya juga sangat cukup, tidak dempet, airnya cukup kencang," kata Andika di Surabaya, Kamis (3/2/2022).

Andika menambahkan, pihaknya telah menerjunkan 404 personel kesehatan dari TNI. "Jumlah relawan kesehatan di Jatim dari TNI sekitar 404 personel. Sedangkan jumlah gabungan dari Polri, KKP dan Bea Cukai jumlah total 802 relawan kesehatan," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Sementara terkait peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia dalam beberapa pekan ini, Andika mengimbau masyarakat tetap waspada. Ia meminta pasien positif baik OTG (orang tanpa gejala) maupun yang bergejala ringan cukup melakukan isolasi mandiri di rumah.

"Sehingga tidak menambah beban rumah sakit yang lebih diperlukan oleh mereka dengan klasifikasi sedang hingga berat, atau punya komorbid," ujarnya.

Andika juga menyarankan warga cukup mengikuti anjuran Forkopimda Jatim. "Jangan terlalu panik, karena sebetulnya kalau tidak ada rasa apapun walaupun kemudian hasil swab positif cukup berada di rumah mengurangi kegiatan," pungkasnya.




(hil/sun)


Hide Ads