.webp)
Masyarakat Tionghoa di Kota Surabaya merayakan Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili secara sederhana di sejumlah kampung Pecinan. Maklum, hal ini karena situasi masih pandemi COVID-19.
Erlin Melisa (29) salah satu warga kampung Pecinan di kawasan Kapasan mengungkapkan Imlek memang tak semeriah pada umumnya. Namun pada perayaan tahun ini masih lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Perayaan Imlek, lanjut Erlin, telah dimulai sejak malamnya. Saat ini, orang-orang komunitasnya akan menggelar sembahyang untuk leluhur. Acara kemudian dilanjutkan dengan makan-makan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai makan-makan, lanjut Erlin, sejumlah tetangga bahkan tampak terdengar menyalakan petasan yang menjadi kemeriahan menyambut Imlek.
 Suasana Kampung Pecinan Saat Imlek/ Foto: Esti Widiyana |
"Malam imlek kita kumpul-kumpul keluarga, makan bersama. Malam imlek ada petasan," kata Erlin, Rabu (2/2/2022).
Menurut Erlin, ritual Imlek tak hanya sebatas pada malamnya, namun juga dilanjutkan pada paginya lagi. Sama seperti malamnya, pada saat pagi juga dilanjutkan dengan sembahyang di klenteng setempat.
Setelah melajukan sembahyang, orang-orang kemudian saling berkunjung ke rumah sanak famili atau tetangga. Di sini mereka akan salin bertemu dan berbagi angpau.
Ini biasanya dilakukan pada sore harinya. Sedangkan pertunjukan barongsai akan digelar sekitar pukul 18.00 WIB. Ini digelar untuk menghibur warga pada hari H Imlek 2022.
"Pertunjukan barongsai biasanya habis magrib. Angpau dibagi pas hari H, yang tua dan sudah nikah ngasih ke anak-anak," tutur Erlin.
(fat/fat)
