Unjuk rasa warga Kampung Miliarder Tuban Ring 1 Proyek Grass Root Refinery (GRR), beberapa hari lalu mencapai mediasi antara kedua belah pihak. Hasilnya, akan dipastikan rekrutmen tenaga kerja lokal untuk kilang. Pihak Pertamina juga akan memastikan itu akan berjalan transparan.
"Pihak perusahaan berkomitmen tinggi untuk proaktif melibatkan tenaga lokal dalam proses pembangunan Kilang GRR Tuban. Hingga land clearing (pembersihan lahan) tahap ke-3 yang diselesaikan pada tahun 2021 lalu. Kilang GRR Tuban telah melibatkan lebih dari 300 pekerja, di mana 98 persen di antaranya adalah warga lokal sekitar proyek," terang Presiden Direktur Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) Kadek Ambara Jaya, kepada detikJatim, Kamis (27/1/2022).
Dia menambahkan, pelaksanaan pekerjaan land clearing tahap 1 hingga 3 telah melibatkan lebih dari 600 warga sekitar proyek. Hal ini dilakukan sejalan dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku di bidang ketenagakerjaan serta ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang berlaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PRPP dan Pertamina Project GRR berkomitmen merekrut pekerja yang memenuhi persyaratan dan memenuhi kompetensi yang diperlukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku," imbuh Kadek Ambara Jaya.
Untuk memastikan implementasi rekrutmen tenaga kerja dengan baik dan transparan, proses rekrutmen tahun 2022 didukung PT Pertamina Training & Consulting (PTC).
Selain itu, PTC telah memiliki reputasi dan keunggulan teknis dalam melaksanakan perekrutan tenaga kerja sesuai ketentuan yang berlaku. Kadek mengatakan setiap tahapan proses rekrutmen juga diketahui para pemangku kepentingan, termasuk pejabat pemerintah setempat.
"Kami terus berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat lokal seperti tahun sebelumnya. Meski demikian, untuk kebutuhan tenaga kerja yang memerlukan kompetensi tertentu, kami akan melakukan seleksi, sehingga nantinya akan diperoleh putra daerah sebagai calon pekerja yang sehat jasmani dan rohani, disiplin, profesional, kompeten serta berdedikasi tinggi. Ini merupakan harapan besar kami bahwa para calon tenaga kerja yang kami rekrut dapat menjadi representasi warga Tuban yang membanggakan," jelas Kadek.
Dalam keterangannya, Pertamina berjanji akan terus mengawal secara serius Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan Kilang GRR Tuban. Upaya percepatan proyek ditunjukkan dari progres proyek yang telah mencapai 66,43 persen untuk tahapan Front End Engineering Design (FEED) tahun 2022.
Tahun ini, tambah dia, proses persiapan pembangunan kilang GRR Tuban terus dikebut melalui serangkaian aktivitas. Baik yang diselenggarakan oleh Pertamina Project GRR Tuban maupun PT PRPP.
Kilang GRR Tuban nantinya akan berdampak strategis. Dengan memberikan tambahan pasokan untuk kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM), elpiji dan Petrokimia untuk mengurangi impor.
Kilang GRR Tuban diakui akan dibangun dengan teknologi mutakhir, dengan kapasitas pengolahan sebesar 300 ribu barel per hari. Itu akan menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasoline dan diesel. Selain itu, mereka juga akan menghasilkan 4 juta liter avtur per hari serta produksi petrokimia sebesar 4,25 juta ton per tahun.
Kilang GRR Tuban merupakan salah satu dari proyek pengembangan kilang yang dikelola Pertamina melalui Pertamina Project GRR Tuban maupun PT PRPP. Tahun 2022, PRPP fokus melanjutkan penyelesaian desain teknis (Front-End Engineering Design/FEED) di mana per tanggal 31 Desember 2021 penyelesaian kegiatan ini telah mencapai 66,43% atau lebih cepat dari target yang dicanangkan di awal tahun 2021 sebesar 59,44%.
"Mengingat Kilang GRR Tuban akan menjadi salah satu tonggak kemandirian energi yang nantinya menyokong distribusi energi di Indonesia, pihak perusahaan akan terus menjalin sinergi, termasuk dengan tenaga kerja lokal guna melanjutkan proyek GRR Tuban secara On Time, On Budget, On Specification, On Return, On Regulation (OTOBOSOROR)," pungkasnya.
(fat/fat)