Demam Berdarah Dengue (DBD) sedang menghantui Bojonegoro. Sejak awal tahun 2022, tercatat ada 112 warga dirawat di rumah sakit karena DBD. Dua anak meninggal akibat gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut.
Hal itu dikonfirmasi Kepala bidang pencegahan dan penanggulangan penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro dr. Whenny Diyah Prajanti. Dia mengatakan bahwa ada 112 orang yang terjangkit DBD serta 2 kematian anak yang berusia 8 dan 9 tahun. Keduanya berasal dari Kecamatan Trucuk dan Kedungadem.
"Untuk saat ini (jumlah) kasus ada 112 dan 2 kematian dengan usia 8 dan 9 tahun," terang Whenny, Rabu (26/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tingginya penyebaran DB di wilayah kota minyak itu terpantau sejak bulan November 2021. Dengan angka positif DBD mencapai 83 kasus. Sedangkan Desember 2021 ada 262 kasus. Total pasien DBD keseluruhan mencapai 392 kasus tahun 2021. Angka kematiannya sebanyak 5 orang.
Sedangkan tahun 2022, jumlah pasien dari awal Januari hingga 26 Januari, mencapai 112 kasus dengan korban jiwa mencapai 2 anak.
Dinkes Bojonegoro mengaku pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat. Tujuannya agar penyebaran DBD tidak meluas.
"Kegiatan penyuluhan melalui radio, penyuluhan keliling, dan gerakan serentak 1 rumah 1 Jumantik terus digalakkan, yaitu pemberantasan sarang nyamuk 1 minggu sekali, Abatisasi selektif, serta fogging terindikasi," pungkas dr Whenny.
(fat/fat)