Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Dr Windhu Purnomo menilai munculnya kasus Omicron di Jatim tidak perlu ditanggapi dengan panik. Windhu menyebut, penanganan Omicron sama dengan COVID-19.
"Penyebaran Omicron di Jatim, sekarang kasusnya udah 26 ya. Saya kira tidak ada yang gejala berat, hanya gejala ringan, sedang. Tetap waspada jangan panik, kita anggap Omicron yang sama dengan varian lain," kata Windhu kepada wartawan di Surabaya, Selasa (25/1/2022).
Windhu menjelaskan penyebaran Omicron sama persis dengan Corona yang lama yakni COVID-19. Jika penyebarannya sama, maka penanganannya juga sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita lihat bahwa itu COVID-19, penanganannya tidak berbeda, ya sama, dan penularannya ya sama," imbuhnya.
Windhu juga mengapresiasi langkah-langkah Pemprov Jatim dalam penanganan COVID-19. Ia melihat, kasus Corona di Jatim relatif terkendali.
"Di Jatim bagus ya, kelihatan, saat ini hanya sisa ratusan. Kita dulu mencapai ribuan puncaknya tambahan kasus harian, sekarang berapa kisaran 60-70. Jadi artinya, penanganan COVID-19 bagus, harus dipertahankan. Kalau ada puncak semoga bukan model cemara grafiknya, tapi gundukan gitu," tandasnya.
Diketahui, per Senin (24/1), jumlah kasus Omicron di Jatim sebanyak 26. Jumlah itu tersebar di beberapa daerah yakni yakni 12 dari Kota Surabaya, 7 dari Kabupaten Pasuruan, Kota Malang 3 kasus. Kemudian di Kota Madiun, Kota Malang, Kabupaten Madiun, dan Sidoarjo masing-masing memiliki satu kasus Omicron.
(iwd/iwd)