Bendung Gelombang Omicron, Khofifah: Antisipasi Tanpa Membuat Panik

Bendung Gelombang Omicron, Khofifah: Antisipasi Tanpa Membuat Panik

Faiq Azmi - detikJatim
Senin, 24 Jan 2022 22:28 WIB
khofifah indar parawansa
Foto: Faiq Azmi
Surabaya -

Pemprov Jatim menyusun berbagai strategi guna membendung gelombang Omicron. Hingga Senin (24/1) ini, ada 26 kasus COVID-19 varian Omicron yang ditemukan di Jatim.

"Kita lakukan koordinasi lengkap dengan jajaran Forkopimda Jatim, dengan Bupati Wali Kota. Kita konsolidasikan, bahwa ada kesiapsiagaan, kewaspadaan tanpa menimbulkan kepanikan. Jadi varian Omicron harus kita antisipasi secara komperhensif dan tidak menimbulkan kepanikan," kata Khofifah kepada awak media usai Rakor Penanganan COVID-19 di Grand City, Surabaya, Senin (24/1/2022).

Khofifah membeberkan rumah sakit semua telah siaga. Khofifah juga meminta isolasi terpusat (isoter) di Kabupaten/Kota kembali diaktifkan dengan tenaga medis dan relawan yang mumpuni.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita beri layanan terbaik ke masyarakat. Saya minta bupati wali kota segera aktifkan lagi isoter untuk warga yang terpapar COVID-19," terang Khofifah.

Ketum PP Muslimat ini juga memastikan, kesiapan oksigen di rumah sakit rujukan COVID-19 di Jatim. Belajar saat gelombang ke-2 COVID-19 Juli 2021 lalu, Khofifah menyebut telah menyiapkan fasilitas memadai.

ADVERTISEMENT

"Rumah sakit siap, nakes sudah siap, dan tenaga relawan juga siap. Sekarang di RSUD Soetomo ada oksigen generator, dan banyak di RS rujukan juga ada. Ada juga oksigen konsentrator di lokasi isoter dan rumah sakit lapangan," kata Khofifah.

"Karena Menkomarves, dan Menkes memprediksi kemungkinan ada lonjakan mulai pertengahan Februari, dan sampai 22 Maret. Sementara 2 April sudah masuk 1 Ramadan, jadi kita siapkan yang terbaik fasilitas kesehatan, apalagi ada peningkatan mobilitas masyarakat, mulai ekonomi, pendidikan. Ini harus kita imbangi dengan menyiapkan sarana kesehatan memadai, dan tetap mengingatkan bahwa protokol kesehatan harus disiplin," bebernya.

Mantan Mensos RI ini juga menyampaikan sejak 22 Januari 2022 ada kedatangan pekerja migran Indonesia (PMI) ke Jatim. Forkopimda sudah menyiapkan layanan semaksimal mungkin untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.

"Kita siapkan layanan semaksimal mungkin. Para PMI yang pulang ke Jatim wajib karantina, dan harus melalui swab test. Setelah beberapa hari karantina, dan swabnya negatif, baru boleh kembali ke daerah asalnya. Dan saya minta bupati/wali kota menjemput PMI dari daerah mereka," jelasnya.




(iwd/iwd)


Hide Ads