Kasus Aktif di Kota Malang 82 Orang, 15 Dinyatakan Sembuh

Kasus Aktif di Kota Malang 82 Orang, 15 Dinyatakan Sembuh

Muhammad Aminudin - detikJatim
Senin, 24 Jan 2022 11:47 WIB
Virus In Red Background - Microbiology And Virology Concept
Foto: Getty Images/iStockphoto/loops7
Kota Malang -

Kasus aktif COVID-19 di Kota Malang mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Total saat ini ada 82 kasus aktif COVID-19. 15 Di antaranya sembuh.

"Hari ini, sudah sembuh 15 orang dari 82 kasus paparan COVID-19. Hari ini juga, tes swab kita lakukan kembali, agar segera bisa mengetahui tingkat kesembuhannya," ujar Wali Kota Malang, Sutiaji di Balai Kota Malang Jalan Tugu, Senin (24/1/2022).

Meski terjadi lonjakan kasus aktif COVID-19, kata Sutiaji, tidak ada penambahan pasien yang dirujuk ke rumah sakit. Karena pasien yang terpapar virus COVID-19 mayoritas adalah Orang Tanpa Gejala atau OTG.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Fluktuasi rumah sakit sampai saat ini masih terpantau dan landai. Memang dianjurkan oleh kementerian, bagi OTG melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing, karena rata-rata mereka tidak ada gejala," sambungnya.

Sutiaji kembali menghimbau masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Penguatan PPKM Mikro juga bakal diterapkan, agar sebaran virus COVID-19 dan varian baru Omicron bisa dikendalikan.

ADVERTISEMENT

"Kami terus himbau dan mengingatkan masyarakat, agar tetap disiplin protokol kesehatan. Dan kami sudah lakukan penguatan PPKM Mikro, nanti kita kumpulkan lagi RT, RW, Lurah, Camat bersama Kapolsek, Danramil agar meneruskan hingga tingkat bawah," tegasnya.

Kenaikan kasus COVID-19 di Kota Malang tak lain dipicu karena munculnya klaster baru, yakni klaster lembaga pendidikan dan klaster keluarga.

Dari dua klaster itu, masing-masing untuk klaster sekolah jumlah pasien sebanyak 37 orang. Sementara klaster keluarga sebanyak 12 orang.

Dinas Kesehatan juga menyebut, total 82 kasus aktif terjadi, karena adanya penambahan tiga kasus harian di hari kemarin.

"Kasus naik karena ada sumbernya, kemarin sudah kita sampaikan adanya klaster. Yakni klaster lembaga pendidikan, ada juga klaster keluarga. Sehingga nanti poin berikutnya untuk mencegah dan menekan penyebaran virus dengan protokol kesehatan 6 M," pungkas Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif.




(iwd/iwd)


Hide Ads