Sampel Siswa SMAN 22 Surabaya Positif COVID-19 Dikirim ke Lab Unair, Omicron?

Sampel Siswa SMAN 22 Surabaya Positif COVID-19 Dikirim ke Lab Unair, Omicron?

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 21 Jan 2022 10:50 WIB
SMAN 22 Surabaya
SMAN 22 Surabaya (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikcom)
Surabaya -

Sampel siswa SMAN 22 Surabaya yang positif COVID-19 dikirim ke laboratorium Institue of Tropical Disease (ITD) Unair. Ini dilakukan untuk mengetahui apakah siswa tersebut terpapar varian Omicron atau bukan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan pengiriman sampel siswa SMAN 22 merupakan tindakan antisipasi dini. Pihaknya kini tengah menunggu hasilnya.

"Dites, baru keluar positif kita langsung antisipasi dikirim ke ITD, tapi belum keluar. Kita sudah berpikirnya gitu, bukan berlebihan, tapi lebih hati-hati. Tapi dia 14 hari istirahat dulu dan sampelnya dikirim ke ITD Unair," ujar Eri, Jumat (21/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eri menambahkan selama menjalani isolasi, siswa yang bersangkutan diketahui tanpa gejala. Bahkan untuk CT value juga tampak normal-normal saja.

"Tanpa gejala. Tapi memang CT Value nggak rendah, sehat2 saja," tutur Eri.

ADVERTISEMENT

Sedangkan hasil tes PCR para siswa dan guru di sekolah, Eri mengungkapkan hasilnya telah keluar dan dinyatakan negatif COVID-19. Untuk itu, proses pembelajaran tatap muka (PTM) masih bisa dilanjutkan.

Ia kemudian menjelasksn aturan PTM berdasarkan aturan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri. Dalam aturan disebutkan jika nantinya dinyatakan ada yang positif COVID-19 maka PTM harus dihentikan selama 7 hari. Namun jika tidak ada yang postif, maka tetap bisa dilanjutkan.

"Ada aturan di SKB 4 Menteri, kalau 5 persen dari yang diswab ternyata positif harus dihentikan. Kalau tidak 5 persen kelasnya saja yang dihentikan dan kelas lainnya boleh jalan, aturannya sudah jalan. Seperti SMAN 22 kemarin, karena ga sampai 5 persen dan kontak erat hasil swab negatif, kelasnya saja istirahat dan kelas lainnya tetap jalan. 1 Kelas istirahat 7 hari, lainnya jalan. Nggak lockdown ga ada aturannya, kalau 5 persen yang kena berhenti semuanya," pungkas Eri.

Sebelumnya, seorang siswa SMA Negeri 22 Surabaya dinyatakan positif COVID-19. Seluruh teman sekelas hingga guru siswa SMA Negeri 22 kemudian menjalani tes swab. Tes ini dilakukan di Puskesmas Balas Klumprik, Surabaya. Tak hanya itu, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah tersebut sempat diliburkan.




(abq/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads