.webp)
Banjir tiga desa Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan belum surut. Sebanyak 1.000 warga masih mengungsi dampak banjir.
Tiga desa yang masih banjir setinggi 60-70 Cm yakni Rejoso Lor, Toyaning dan Pateguran. Desa-desa lain sudah surut.
"Ada 1.000 warga yang mengungsi. Pengungsian pusat di Desa Rejoso Lor dan Jarangan. Selain itu (pengungsi) juga menyebar di beberapa balai desa, masjid dan rumah warga," kata Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Ridwan Harris, Kamis (20/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menyuplai makan pengungsi pemerintah setempat membangun dua dapur umum. Dapur umum Dinsos di Rejoso Lor dan dapur umum PMI di Jarangan.
"Selain itu ada beberapa dapur umum mandiri di desa-desa yang mana logistiknya kita yang suplai," jelas Harris.
Pantauan detikJatim di Desa Toyaning, puluhan orang masih bertahan di pengungsian. Mereka mengeluh mengalami gatal-gatal.
 Lokasi warga mengungsi dampak banjir di Rejoso Pasuruan/ Foto: Muhajir Arifin |
"Banjir sudah empat hari di sini. Ada tiga puluh orang di sini. Sudah gatal-gatal," kata Abu Hasan, seorang ketua RT.
Hasan mengatakan banjir di desanya bisa bertahan lama. Selama Sungai Rejoso belum surut, air di desa juga tak surut.
"Biasanya bisa seminggu di sini," terangnya.
Di Desa Kedawung Kulon, Kecamatan Grati, banjir yang sebelumnya sudah surut kembali meninggi. Namun warga tak mengungsi.
"Kemarin sudah surut, hari ini tinggi lagi. Kami ada dapur umum mandiri di balai desa. Ibu-ibu PKK," kata Pj Kades Kedawung Kulon, Mita Ardiningtyas.
Sebelumnya, banjir di Pasuruan melanda belasan desa di Kecamatan Grati, Rejoso dan Winongan. Kini, banjir di Kecamatan Grati dan Winongan sudah surut.
(fat/fat)
