PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau Injourney angkat bicara usai viralnya narasi soal akan dibangun eskalator di Candi Borobudur di Magelang. Direktur Utama Injourney, Maya Watono, mengatakan pihaknya bukan memasang eskalator melainkan stairlift serta memastikan pemasangan tidak menggunakan paku.
Video bernarasi pemasangan eskalator itu sempat beredar di X dan Instagram seperti diunggah akun Instagram @folkkonoha. "Beredar video, seorang pekerja tunjukkan proses pembuatan ekskalator di pasan ke tangga candi borobudur, pekerja menjelaskan tujuannya untuk presiden prabowo agar bisa naik ke atas saat kunjungan 29 mei," tulis dalam akun Instagram seperti dilihat detikJateng, Selasa (27/5/2025).
Menanggapi hal tersebut, Maya menegaskan, stairlift yang akan dipasang itu bersifat portable. Dia memastikan, pemasangan tersebut tidak merusak struktur candi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang kami bangun prasarana naik candi yang bersifat portable. Ini bongkar pasang," kata Maya saat media briefing di Candi Borobudur, Selasa (27/5/2025).
"Kita tidak ada paku, kita tidak ada bor, kita tidak ada sama sekali penetrasi kepada batu candi. Semua ini dilakukan dengan teknik sipil yang sangat diperhitungkan matang," lanjutnya.
Maya mengungkapkan, teknik pemasangan itu lazim digunakan di berbagai situs dunia seperti di Acropolis Athena, Yunani, dan ramp di Tembok Besar China.
"Bahkan di Angkor Wat (Kamboja) juga sudah ada," imbuhnya.
Adapun stairlift, kata Maya, juga dipasang di berbagai situs dunia. "Salah satunya di Castel of Crete (Kastil Kreta) Yunani. Sebenarnya ini hal yang sangat biasa," tuturnya.
Dia menambahkan, stairlift dibutuhkan untuk naik ke lantai di Candi Borobudur. Hal itu dilakukan, kata Maya, sebab bangunan candi dinilai cukup curam.
"Ini curam sekali dan sangat licin. Jadi, kita harus memproteksi batu-batu tersebut, tapi bagaimana kita bisa menjaga balance antara inklusivitas dan cagar budaya pastinya. Kami bisa pastikan ini tidak merusak candi sama sekali, semuanya bongkar pasang, semuanya portable dan ini juga sudah dengan outstanding universal values (OUV) yang ditetapkan UNESCO," ungkapnya.
"Kami tidak berani main-main dengan cagar budaya. Dan ini adalah spirit kami penjaga budaya yang memang itu tugas kami preserving heritage," tegasnya.
Diketahui, Candi Borobudur dipersiapkan untuk kunjungan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Kedua pemimpin negara diagendakan melihat puncak Borobudur pada Kamis (29/5).
(aku/dil)