Obyek wisata Lawang Sewu yang selama ini melekat dengan kesan horor dan mistis, membuat gebrakan baru dengan mengadakan angkringan yang kini ramai dikunjungi muda-mudi. Kesan horor hilang digantikan suasana syahdunya malam di Kota Semarang.
Di jantung Kota Semarang, bangunan megah Lawang Sewu selama ini gagah berdiri menyimpan sejarah panjang yang sering dikaitkan dengan kisah-kisah mistis. Namun kini, ada suasana baru yang membuat Lawang Sewu tak lagi sekadar tentang lorong-lorong gelap dan cerita seram.
Pantauan detikJateng pukul 21.00 WIB di Lawang Sewu, Kecamatan Semarang Tengah, Lawang Sewu tampak ramai muda-mudi. Angkringan yang dihadirkan setiap pukul 20.00-04.00 WIB itu membuat Lawang Sewu dipenuhi gelak tawa, alunan merdu musik, dan aroma makanan yang menggoda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Meriahnya Pawai Ogoh-ogoh di Kota Semarang |
Setiap malam, area depan Lawang Sewu disulap menjadi tempat nongkrong yang ramah untuk anak muda. Di hamparan rerumputan, puluhan muda-mudi duduk santai di atas tikar-tikar sederhana, menikmati hidangan sambil berbincang santai.
Sebelumnya, mereka lebih dulu memilih berbagai makanan yang tersedia, mulai dari aneka tusukan sate-satean, gorengan renyah khas angkringan yang disediakan di sebuah lokomotif, hingga nasi dengan berbagai lauk seperti nasi liwet hangat yang disediakan stand-stand UMKM.
![]() |
Setelah memilih dan membayar makanan, pengunjung pun mengambil minuman di stand-stand UMKM yang berjejer itu. Malam semakin larut, namun suasana justru semakin hidup. Sekitar pukul 23.00 WIB justru pengunjung kian ramai.
Alunan musik akustik dari live music yang mengisi panggung sederhana mengalun lembut, menciptakan atmosfer yang hangat. Lampu-lampu kecil yang digantung di sekitar area rerumputan mempercantik suasana, memantulkan cahaya temaram ke dinding putih Lawang Sewu yang megah.
"Di sini tuh rame banget. Pilihan makanannya banyak, ada nasi gulai ayam, nasi bakso, nasi bakar, sampai gorengan dan makanan vegetarian," kata salah satu pengunjung, Aprilian (19), kepada detikJateng, Jumat (25/4/2025).
Aprilian yang datang bersama teman-temannya itu mengaku mengetahui tentang angkringan ini dari media sosial. Menurutnya, yang menarik adalah bagaimana konsep angkringan ini mengubah kesan Lawang Sewu.
"Biasanya Lawang Sewu tuh serem ya. Tapi sekarang lebih asik, jadi tempat buat mengenang dan menikmati view-nya Lawang Sewu, bukan sekadar mikir yang seram-seram," ujarnya.
"Menurutku harga makanannya juga worth it sih untuk anak-anak kuliahan. Cukup murah-murah, masuknya juga cuma bayar Rp 3 ribu buat parkir," lanjutnya.
Senada dengan Aprilian, mahasiswa Undip asal Kendal, Intan Permata Putri (20), juga merasa terkesan. Ia dan teman-teman perempuannya tengah asyik membuat konten di halaman Lawang Sewu itu
"Ini aku lagi nyantai aja sama teman-teman. Kesan pertamanya ya Lawang Sewu kan terkenalnya serem, tapi ternyata bisa jadi spot anak muda, serem-nya jadi hilang, vibe-nya seru banget," jelas Intan kepada detikJateng.
Menurutnya, iringan lagu dari penyanyi yang juga menggitar itu menambah suasana syahdu bagi siapapun yang hendak menghabiskan malam di Lawang Sewu. Meski puas dengan suasana dan makanan, Putri memberi sedikit catatan tentang pelayanan.
"Antrenya agak lama, mungkin sistemnya bisa dibenerin lagi biar lebih cepat, karena banyak yang tertarik ke sini, biar lebih nyaman aja," ujarnya.
Sementara itu, Hanifah (23), seorang pengunjung yang datang bersama pacarnya itu mengaku sangat merekomendasikan angkringan di Lawang Sewu sebagai tempat nongkrong muda-mudi.
"Enak aja, bisa duduk-duduk sambil makan. Bisa makan ringan atau makan berat, sambil ngobrol. Misal mau ajak pacar menurutku suasananya enak banget," ujarnya.
Ia menilai, dengan konsep baru ini, Lawang Sewu seakan membuka lembaran cerita baru, dari gedung tua penuh cerita kelam menjadi ruang pertemuan yang penuh tawa, musik, dan aroma makanan hangat.
"Buat yang ingin nyobain sisi lain Lawang Sewu, nongkrong di angkringan sini bisa menjadi pilihan menarik, bisa cari tahu sejarahnya, dengerin musik, sambil makan, berkesan banget," tutupnya.
(apu/apu)